Sunday, June 12, 2016

Pengertian Etika, Moral, dan Akhlak. Etika Islam, Hubungan Tasawuf dengan Akhlak serta Etika Terhadap Diri Sendiri.


Pengertian Etika, Moral dan Akhlak

Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai suatu masyarakat tertentu. Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat, karena itu yang menjadi standar baik dan buruk adalah akal manusia.

Sementara kata "akhlak" merupakan bentuk jamak dari kata khuluk secara etimologi artinya adalah budi pekerti, perangai tingkah laku atau tabi'at. Sedangkan secara terminologi akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk, antara yang terbaik dan tercela, tentang perkataan atau perbuatan manusia lahir dan batin.

Dalam definisi yang agak panjang Ahmad Amin menjelaskan bahwa akhlak adalah ilmu yang menjelaskan baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya dilakukan oleh sebagian manusia kepada yang lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat.

Moral secara lugawi berasal dari bahasa latin "mores" kata jamak dari kata "mos" yang berarti adat kebiasaan, susila. Yang dimaksud adat kebiasaan dalam hal ini adalah tindakan manusia yang sesuai dengan ide-ide umum yang diterima oleh masyarakat, mana yang baik dan wajar. Jadi bisa juga dikatakan moral adalah perilaku yang sesuai dengan ukuran-ukuran tindakan yang oleh umum diterima meliputi kesatuan sosial atau lingkungan tertentu.

Karakteristik Etika Islam (Akhlak)

Berbeda dengan etika filsafat, etika Islam mempunyai karakteristik sebagai berikut:
  1. Etika Islam mengajarkan dan menuntun manusia kepada tingkah laku yang baik dan menjauhkan diri dari tingkah laku yang buruk.
  2. Etika Islam menetapkan bahwa yang menjadi sumber moral, ukuran baik buruknya perbuatan, didasarkan kepada ajaran Allah Swt.
  3. Etika Islam bersifat universal dan komprehensif, dapat diterima dan dijadikan pedoman oleh seluruh umat manusia disegala waktu dan tempat.
  4. Etika Islam mengatur dan mengarahkan fitrah manusia ke jenjang akhlak yang luhur dan meluruskan perbuatan manusia.

Hubungan Tasawuf dengan Akhlak

Tasawuf adalah proses pendekatan diri kepada Tuhan dengan cara mensucikan hati sesuci-sucinya. Tuhan yang maha suci tidak dapat didekati kecuali oleh orang yang suci hatinya. Cara bagaimana mensucikan hati dijelaskan dalam ilmu tasawuf. Dalam pengamalannya tasawuf tidak dapat lepas dari fikih, sebab fikih merupakan aspek zhahir ajaran Islam sementara tasawuf merupakan aspek bathinnya. Islam yang sebenarnya adalah paduan aspek zhahir dan bathin secara seimbang.

Orang yang suci hatinya akan tercermin dalam air muka dan perilakunya yang baik (akhlak mahmudah). Akhlak yang baik sebenarnya merupakan gambaran dari hati yang suci, sebaiknya akhlak yang buruk merupakan gambaran dari hati yang busuk. Dengan demikian, agar seorang mukmin memiliki akhlak yang baik (akhlak mahmudah) adalah dengan mengamalkan tasawuf secara sistematis. Yaitu ada Al-wajibaat (melaksanakan semua kewajiban) ada Al-naafilaat (melaksanakan yang sunat-sunat) dan Al-riyaadlooh (latihan spiritual). Inti riyadoh dalam tasawuf adalah zikir. 

Etika Terhadap Diri Sendiri

Menurut Abu Bakar al-Jaziri, bahwa etika terhadap diri sendiri meliputi :
  • Al-Taubah.
  • Al-Muraqabah.
  • Al-Muhasabah.
  • Al-Mujahadah.

No comments:

Post a Comment