Setiap orang yang dalam keadaan
sakit (penderita – pasien) mengalami dua macam penderitaan, yaitu penderitaan
jasmani (pisik) dan penderitaan rohani (batin).
Penderitaan jasmani ialah
perasaan sakit, nyeri, pedih perasaan lemah, lesu, payah, haus dan lapar, atau
perasaan pusing, pening dan lain-lain perasaan yang tak enak. Sebahagian besar
dari penderitaan jasmani ini dengan kemajuan ilmu kedokteran dan obat-obatan
telah dapat diatasi oleh Dokter-dokter. Segenap ummat manusia bersyukur kepada
Allah atas kemajuan ilmu kedokteran itu, serta berterima kasih kepada para
Dokter dan para ahli yang selalu berkecimpung mengembangkan ilmu kedokteran dan
pengobatan itu. Di masa sekarang ini penderitaan jasmani dari para penderita,
benar-benar sudah dapat diringankan seringan-ringannya oleh para Dokter.
Adapun penderitaan jiwa atau
batin atau rohani yang diderita oleh seorang yang dalam sakit banyak benar
macam dan ragamnya dan tingkat kehebatannya. Umumnya penderitaan rohani seorang
yang sedang sakit dapat disimpulkan ke dalam 3 kata, yaitu: kekhawatiran,
kerinduan dan kesedihan.
Setiap penderita khawatir apa
penyakit yang sedang dideritanya itu akan membawa maut atau mati. Kekhawatiran
akan mati ini menimbulkan banyak kekhawatiran-kekhawatiran yang lain. Khawatir terhadap
nasib anak isteri yang ditinggalkan, apalagi kalau dia mempunyai banyak anak
yang masih kecil-kecil, dalam keadaan ekonomi yang jelek pula. Bila tak punya
anak dan isteri, khawatir terhadap nasib ibu bapak dan lain-lain.
Setiap penderita, apalagi penderita
yang sudah lama terbaring di tempat tidur, menderita akan kerinduan. Rindu
terhadap teman sejawat, sanak keluarga yang jauh di mata karena lama tak
berjumpa. Rindu terhadap banyak tempat yang pernah dan sering dikunjunginya,
rindu terhadap beberapa hobby dan permainan yang amat digemarinya semasa
sehatnya yang selama sakit tak dapat dilakukannya.
Kekhawatiran dan kerinduan itu
menyebabkan setiap penderita selalu dalam kesedihan. Sedih yang berlarut-larut
karena tak ada jalan keluarnya. Apalagi kalau sipenderita itu tak punya apa-apa
dalam hidupnya, tak punya uang dan tak pula punya keluarga atau teman sahabat
yang akrab. Badan terlantar seorang diri.
Untuk mengurangi
penderitaan-penderitaan batin yang banyak macam dan ragamnya itu, sangatlah
besar guna dan faedahnya kalau kita yang sehat sering datang menjenguk dan
mengunjungi orang-orang yang sedang sakit. Datang mengunjungi orang sakit satu
pekerjaan yang ringan, tetapi besar arti dan faedahnya, amat besar pahala dan
ganjarannya. Besar gunanya bagi penderita sakit, dan besar pula gunanya bagi
pengunjung sendiri. Allah dan RasulNya amat suka, senang terhadap orang yang
sering dating mengunjungi orang yang sedang sakit itu.
Sabda Rasulullah s.a.w. :
“Berilah makanan kepada orang yang lapar, jenguklah orang yang sedang sakit, dan bebaskanlah orang-orang yang tertawan itu”. (H.R. Muslim).
“Hak Muslim terhadap Muslim: Bila bertemu ucapkanlah salam kepadanya, bila diundang penuhilah undangannya itu (teristimewa dalam pesta perkawinan), bila dia minta nasehat berilah nasehat, bila dia bersin dan mengucapkan Alhamdulillah, sambutlah dengan ucapan yarkhamukallah, bila ia sakit jenguklah dia, dan bila ia meninggal dunia antarkanlah jenazahnya ke kubur”. (H.R. Bukhari dan Muslim).
“Seorang Muslim bila dating menjenguk orang sakit diwaktu pagi, 70.000 malaikat mendo’akannya sampai sore. Dan bila menjenguk diwaktu senja, 70.000 malaikat mendo’akannya sampai subuh”. (H.R Turmudzi, hadis hasan).
“Allah Azza wa Jalla akan berkata dihari kiamat: Hai anak Adam, Aku pernah sakit kenapa engkau tidak jenguk DAKU? Anak Adam memjawab: Ya Tuhan, bagaimana caranya akau menjengukMu, sedang engkau adalah Tuhan seluruh alam? Berkata Tuhan: Bukanka engkau tahu bahwa si Fulan sakit, tetapi engkau tak pernah datang menjenguknya? Tidakkah engkau tahu, sekiranya engkau datang menjenguknya, engkau akan dapati AKU berada di sampingnya? Hai Anak Adam. AKU pernah minta makanan kepadamu, tetapi engkau tidak member makanan kepadaKU? Berkata anak Adam: Ya Tuhan bagaimana caranya dapat saya member makanan kepadaMU, sedang Engkau adalah Tuhan seluruh alam? Berkata Tuhan: Bukankah engkau tahu bahwa si Fulan pernah minta makanan kepadamu tetapi engkau tidak beri? Tidakkah engkau tahu, sekiranya engkau member makanan kepadanya, engkau akan dapati AKU berada di sampingnya? Hai Anak Adam, AKU pernah minta air minum kepadamu, tetapi engkau tidak beri air minum kepadaKU? Berkata Anak Adam: Ya Tuhan, bagaimana caranya aku member minum kepadaMU sedang Engkau adalah Tuhan seluru alam? Berkata Tuhan: HambaKU si Fulan pernah minta air minum kepadamu, tetapi tidak engkau beri? Tidakkah engaku tahu, bahwa jika engkau beri minum kepadanya, engkau akan dapati AKU berada di sampingnya?”. (H.R. Muslim).
Hadis yang terakhir ini
menunjukkan bagaimana sedihnya Tuhan, atau bagaimana marahnya Tuhan terhadap
seorang yang mengetahui temannya dalam keadaan sakit tetapi dia tidak pernah
dating menjenguk, mengetahui seorang dalam keadaan lapar tetapi tidak diberinya
makanan, seorang dalam keadaan haus tetapi tidak diberinya minum. Dengan kata
lain, kesedihan seorang yang sakit, seorang yang lapar atau dahaga disertai
selalu oleh Allah. Datang menjenguk orang yang sedang sakit , memberi makanan
dan minuman bagi orang yang lapar dan dahaga, berarti (sama artinya) dengan
mengunjungi Tuhan, memberikan makanan dan minuman kepada Tuhan yang sedang
sakit, lapar dan dahaga, sekalipun yang sebenarnya Tuhan tidak pernah sakit,
lapar atau dahaga. Ini hanya perumpamaan bersifat simbolik. Maha Suci Allah
Tuhan yang Maha Esa.
Sebab itu bagi seorang yang
benar-benar beriman terhadap Allah dan Rasulnya, akan meyediakan waktu-waktu
tertentu untuk mengetahui kalau ada keluarga, teman dan sahabat yang dalam
sakit untuk dikunjungi, yang lapar dan dahaga untuk diberi bantuan makanan dan
minuman
Alangkah ruginya, alangkah
besarnya kemurkaan Allah bagi seorang yang sudah tahu temannya menderita sakit
keras, sudah berhari, berminggu-minggu terlantar di rumah sakit, tetapi dia tak
sekali juga dating mengunjunginya, dengan berbagai macam alas an. Apa saja alas
an atau halangannya, namun semua itu tak dapat dibenarkan oleh Allah dihari
kiamat nanti.
Kunjungan terhadap orang sakit di
rumah sakit, akan berupakan pertolongan yang besar pengaruhnya terhadap
penderita dalam mengurangi penderitaannya. Apalagi kalau sudah lama tak bertemu
karena tempat yang berjauhan. Kunjungan itu akan mengurangi penderitaan batin
yang berupakan kekhawatiran, kerinduan dan kesedihan. Kalau pengunjung pandai,
dapat berlaku dan bersikap sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah Saw.
Kekhawatiran, kerinduan dan kesedihan si penderita dapat dikurangi atau
dihilangkan sama sekali. Hal itu akan berpengaruh besar terhadap kesehatannya,
dapat menolong untuk mempercepat kesembuhannya.
Cara yang terbaik menurut
Rasulullah Saw. Ialah si pengunjung mendo’akan kepada Allah agar si penderita
lekas sembuh dan sehat, berikan nasehat agar dia bersabar, hiburkan dia dengan
mempertebal kepercayaan akan kesembuhannya, ucapan kata-kata dan
kalimat-kalimat yang disenanginya, dapat menghibur hatinya, menguatkan jiwanya.
Sabda Rasulullah Saw. :
“Bila kamu masuk mengunjungi orang sakit, maka gemarkan dia agar panjang umurnya, kegemaran hidup lama akan menolongnya dan berakibat baik terhadap jiwanya”.
Rasulullah Saw. Setiap
mengunjungi orang sakit selalu berkata kepadanya: “Tidak apa-apa, insayaAllah
sehat kembali”.
Dan dianjurkan oleh Rasulullah
Saw. Agar orang berkunjung tidak terlalu lama, agar jangan memberatkan kepada
sisakit untuk berhadapan dengan pengunjungnya.
Dari keterangan di atas,
hendaklah orang hindarkan dalam perkunjungan itu setiap sesuatu yang
memberatkan kepada sisakit, jangan memperlihatkan air muka sebagai cemas atau
putus asa, jangan mengecilkan hati dan harapan si sakit, jangan memberatkan
sisakit dengan berbagai berita dan omongan yang berat-berat.
Akhirnya pengunjung boleh minta
agar sisakit juga mendo’akan baginya (pengunjung), sebab ketahuilah bahwa do’a
orang yang sedang sakit adalah termasuk do’a yang amat makbul. Dan inilah
faedah yang dapat dicapai oleh pengunjung, selain kesadaran dan ingat akan
mati.
Demikianlah tentang
tata cara menjenguk orang yang sedang sakit, mohon maaf atas segala kekurangan,
semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment