Sebelum kita membicarakan
hubungan antara orientalisme dengan propaganda Kristen, terlebih dahulu akan
menjelaskan tentang pengertian propaganda Kristen.
Propaganda Kristen
sekurang-kurangnya mencakup dua unsur yaitu, unsur misi Kristen dan zending Kristen.
Misi ialah “Urusan, pekerjaan
atau penyiaran agama Katolik. Sedangkan yang dimaksud dengan zending ialah
“Pekabaran Injil”, usaha-usaha Protestan menyebarkan agama Kristen”.
Dari pengertian di atas penulis
mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan “Propaganda Kristen” ialah:
“Usaha penyiaran agama Kristen baik Katolik atau Protestan dan sekte-sekte
lainnya, yang ditujukan kepada seluruh umat manusia selain Kristen”.
Adapun orang yang melakukan
pekerjaan ini dinamakan propagandis (missionary). Missionary, pendeta yang
dikirim, Pekerjaan atau usaha ini selalu dikoordinir oleh suatu badan, lembaga
atau perhimpunan, khususnya oleh Negara penjajah. Sebagai contoh antara lain
sebagai berikut :
“Zending van de Gereformeerde in Nederland onder Mohammedanen en Heidenan = perhimpunan penyebar Injil Belanda yang pada zaman Hindia Belanda di Jawa, Sumatera, Sulawesi dikalangan kaum muslimin dan orang-orang kufur”.
Mustasyar Muhammad Izzat At
Thahawy menulis tentang apakah sebenarnya proganda Kristen (tabsyir) itu
menurut pengertian orang-orang Nasrani, adalah sebagai berikut :
Propaganda Kristen menurut orang-orang Nasrani, terutama bagi sebagian orang-orang Eropa ialah serangan agama Kristen terhadap agama-agama penduduk dalam suatu negeri, yang dilakukan oleh propagandis-propagandis Kristen sebagai usaha penyiaran agama, khususnya serangan itu ditujukan kepada agama Islam. Sebagaimana Gairdner mengatakan : Sesungguhnya orang-orang salib telah gagal merebut Baitul Muqaddis dari tangan kaum muslimin, untuk mendirikan Kerajaan Kristen di pusat dunia Islam. Karena perang salib tidak mampu melepaskan kota tersebut hanya sekedar apa yang ada untuk merobohkan Islam.
Adapun hubungan antara
orientalisme dengan propaganda Kristen sangat erta sekali. Karena ada sejumlah
besar orientalis yang bekerja sebagai propagandis Kristen. Antara lain sepert :
“ Samuel M, Zweimer, Margoliouth, Louis Masignon, Henry Lammans, A.J. Wensinck
(1881 – 1939) dan Ignace Goldziher, mereka ini adalah para orientalis yang
sangat fanatik terhadap agamanya dan sangat memusuhi Islam”.
Segala tulisan mereka yang
merupakan hasil penelitian dan pengalaman mereka di negeri-negeri Timur, telah
dikumpulkan oleh Samuel M. Zweimer, ketika diadakan konperensi pertama di Cairo
tahun 1906 di bawah pimpinan Samuel M. Zweimer sendiri.
Tulisan-tulisan tersebut
merupakan pedoman-pedoman pokok bagi para propagandis Kristen untuk menunjang
tugas mereka menyiarkan agama Kristen di Timur, antara lain seperti :
- Hendaklah bagi propagandis Kristen mengetahui bahasa, adat istiadat dan agama penduduk di negeri mana dia akan ditugaskan untuk menyiarkan agama Kristen.
- Hendaklah bagi propagandis Kristen mempunyai pengetahuan tentang bagaimana cara-cara penyiaran agama Kristen, cara-cara penyerangan terhadap agama-agama dari bangsa yang akan didatangi dan menyebarkan kebohongan atas segala agama selain agama Kristen.
- Hendaklah bagi setiap propagandis Kristen, kalau dia bukan seorang dokter, maka sekurang-kurangnya adalah perawat atau suster yang mengetahui dasar-dasar ilmu kedokteran sehingga dia mampu memberikan pengobatan dan pertolongan pertama kepada orang-orang yang sakit.
- Hendaklah bekerja dengan sungguh-sungguh menyebarluaskan segala bentuk kesesatan Islam dan mengulang-ulanginya dalam setiap keadaan dan kesempatan sampai kepada bentuk penipuan untuk memutarbalikkan kebenaran Islam.
- Hendaklah berusaha mendirikan sekolah-sekolah dalam segala tingkatan dengan tujuan kristenisasi.
Di samping itu hubungan antara
orientalisme dan propaganda Kristen dapat diumpamakan bahwa orientalisme
laksana sebuah pabrik yang memproduksikan barang-barang, sedang propagandis
Kristen laksana salesman yang bertugas memasarkan barang-barang tersebut.
Kalau pada umumnya para
orientalis dalam penyelidikannya terhadap dunia Timur dan Islam, mengolah
data-data yang diperolehnya dengan cara memutar balikkan kenyataan yang
sebenarnya menurut kemauan dan fikiran mereka sendiri disebabkan dendam dan
benci terhadap Islam maka bahan itulah yang dipergunakan oleh propagandis
Kristen untuk disampaikan kepada bangsa Timur khususnya yang beragama Islam.
Usaha ini melalui sarana pendidikan di sekolah-sekolah dengan mendapat bantuan
dan fasilitas dari penjajah.
Dalam hal ini Samuel M. Zweimer
yang mempunyai tugas rangkap itu mengatakan, bahwa :
Yang penting bagi kita bukanlah meng-Kristenkan orang Islam, yang penting bagi kita adalah memalingkan orang Islam dari berpegang teguh kepada ajaran Islam. Dalam hal demikian itu kita sudah cukup berhasil dan beroleh kemenangan gemilang dengan adanya sekolah-sekolah Kristen dan dengan adanya konsepsi pendidikan dan pengajaran yang kita tanamkan pada sekolah-sekolah umum.
Karena itu dengan tegas seorang
orientalis yang menjabat penasehat Hindia Belanda di Indonesia yaitu Snouck
Hurgronje (1857 – 1936) mengatakan : “Pendidkan dan pengajaran akan sanggup
membebaskan kaum muslimin dari agama Islam.
Sebagai contoh dari konsep yang
telah diatur oleh para orientalis di atas, kita dapati di Negara kita sendiri
pada zaman penjajah dahulu. Di sekolah-sekolah umum baik yang didirikan oleh
lembaga Kristen atau pemerintah Hindia Belanda jika sampai pembicaraan mengenai
Islam maka digambarkanlah Islam dari sudut yang kurang baik menurut pandangan
mereka khususnya kaum terpelajar ketika itu.
Sebagai contoh antara lain
sebagai berikut :
Islam membolehkan orang beristeri empat. Orang perempuan dalam agama Islam mempunyai kedudukan yang rendah, harem masih ada dalam dunia Islam, juga perbudakan.Orang Islam tidak diajar mempunyai inisiatif sendiri, karena nasibnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Muhammad dihinggapi penyakit epilepsy (ayan). Kalau diserang sakit itu suka ngomong dan dicatat omongan itu. Agama Islam menjiplak agama Kristen dan Yahudi. Karena Negara Arab miskin, maka Muhammad menentukan tiap orang Islam pergi haji paling sedikit sekali dalam hidupnya, agar Negara Arab mempunyai penghasilan.Semua itu terdapat dalam macam-macam pelajaran dari HIS sampai sekolah tinggi. Maka tidak mengherankan kalau golongan terpelajar dari sedikit ke sedikit terkena pandangan itu.
Apa yang digambarkan di atas
akibatnya akan menimbulkan image yang negatif bagi kaum terpelajar. Dan ini
adalah suatu hal yang sangat merugikan, terutama bagi mereka yang beragama
Islam. Sehingga menimbulkan malu bagi mereka untuk mengaku bahwa Islam adalah
agama mereka. Malahan ada yang lari dari agama mereka karena ragu-ragu terhadap
kebenaran Islam.
Itulah hasil tulisan dari
orientalis. Kemudian disebarluaskan oleh propagandis Kristen atau orang-oarng
penjajah. Ini adalah satu kerja sama yang telah diatur sedemikian rupa dengan
tujuan untuk melumpuhkan Islam.
Dalam kerja sama tersebut
terdapatlah pula perbedaan kegiatan dan sasaran yang harus ditempuh oleh kedua
golongan tersebut, yaitu :
- Orientalis mengadakan penelitian terhadap Islam dengan cara scientific research.
- Kegiatan-kegiatan mereka disalurkan via tulisan-tulisan di majalah-majalah ilmiyah, di Fakultas-fakultas, Universitas-universitas, diskusi-diskusi dan pada konperensi-konperensi.
Kegiatan propagandis Kristen
melalui:
- rakyat jelata.
- Sekolah dasar dan menengah.
- Mendirikan rumah-rumah sakit.
- Menampung orang-orang tua dan anak-anak yatim
- Surat-surat kabar dan brosur-brosur.
Dari keterangan di atas walaupun
terdapat perbedaan kegiatan antara kedua golongan tersebut, namun keduanya
saling melengkapi. Sasarannya mulai dari anak-anak, orang sakit, rakyat jelata
sampai kepada orang tua, orang sehat, orang tingkat atas dan terpelajar. Mulai
dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Demikian juga mass media, mulai
dari brosur-brosur sampai kepada surat-surat kabar dan majalah ilmiyah serta
buku-buku ilmu pengetahuan. Mulai dari diskusi-diskusi sampai kepada
konperensi-konperensi.
No comments:
Post a Comment