Friday, March 1, 2019

Hubungan Orientalisme Dengan Propaganda Kristen.


Sebelum kita membicarakan hubungan antara orientalisme dengan propaganda Kristen, terlebih dahulu akan menjelaskan tentang pengertian propaganda Kristen.

Propaganda Kristen sekurang-kurangnya mencakup dua unsur yaitu, unsur misi Kristen dan zending Kristen.

Misi ialah “Urusan, pekerjaan atau penyiaran agama Katolik. Sedangkan yang dimaksud dengan zending ialah “Pekabaran Injil”, usaha-usaha Protestan menyebarkan agama Kristen”.

Dari pengertian di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa yang dimaksud dengan “Propaganda Kristen” ialah: “Usaha penyiaran agama Kristen baik Katolik atau Protestan dan sekte-sekte lainnya, yang ditujukan kepada seluruh umat manusia selain Kristen”.

Adapun orang yang melakukan pekerjaan ini dinamakan propagandis (missionary). Missionary, pendeta yang dikirim, Pekerjaan atau usaha ini selalu dikoordinir oleh suatu badan, lembaga atau perhimpunan, khususnya oleh Negara penjajah. Sebagai contoh antara lain sebagai berikut :
“Zending van de Gereformeerde in Nederland onder Mohammedanen en Heidenan = perhimpunan penyebar Injil Belanda yang pada zaman Hindia Belanda di Jawa, Sumatera, Sulawesi dikalangan kaum muslimin dan orang-orang kufur”.
Mustasyar Muhammad Izzat At Thahawy menulis tentang apakah sebenarnya proganda Kristen (tabsyir) itu menurut pengertian orang-orang Nasrani, adalah sebagai berikut :
Propaganda Kristen menurut orang-orang Nasrani, terutama bagi sebagian orang-orang Eropa ialah serangan agama Kristen terhadap agama-agama penduduk dalam suatu negeri, yang dilakukan oleh propagandis-propagandis Kristen sebagai usaha penyiaran agama, khususnya serangan itu ditujukan kepada agama Islam. Sebagaimana Gairdner mengatakan : Sesungguhnya orang-orang salib telah gagal merebut Baitul Muqaddis dari tangan kaum muslimin, untuk mendirikan Kerajaan Kristen di pusat dunia Islam. Karena perang salib tidak mampu melepaskan kota tersebut hanya sekedar apa yang ada untuk merobohkan Islam.
Adapun hubungan antara orientalisme dengan propaganda Kristen sangat erta sekali. Karena ada sejumlah besar orientalis yang bekerja sebagai propagandis Kristen. Antara lain sepert : “ Samuel M, Zweimer, Margoliouth, Louis Masignon, Henry Lammans, A.J. Wensinck (1881 – 1939) dan Ignace Goldziher, mereka ini adalah para orientalis yang sangat fanatik terhadap agamanya dan sangat memusuhi Islam”.

Segala tulisan mereka yang merupakan hasil penelitian dan pengalaman mereka di negeri-negeri Timur, telah dikumpulkan oleh Samuel M. Zweimer, ketika diadakan konperensi pertama di Cairo tahun 1906 di bawah pimpinan Samuel M. Zweimer sendiri.

Tulisan-tulisan tersebut merupakan pedoman-pedoman pokok bagi para propagandis Kristen untuk menunjang tugas mereka menyiarkan agama Kristen di Timur, antara lain seperti :
  • Hendaklah bagi propagandis Kristen mengetahui bahasa, adat istiadat dan agama penduduk di negeri mana dia akan ditugaskan untuk menyiarkan agama Kristen.
  • Hendaklah bagi propagandis Kristen mempunyai pengetahuan tentang bagaimana cara-cara penyiaran agama Kristen, cara-cara penyerangan terhadap agama-agama dari bangsa yang akan didatangi dan menyebarkan kebohongan atas segala agama selain agama Kristen.
  • Hendaklah bagi setiap propagandis Kristen, kalau dia bukan seorang dokter, maka sekurang-kurangnya adalah perawat atau suster yang mengetahui dasar-dasar ilmu kedokteran sehingga dia mampu memberikan pengobatan dan pertolongan pertama kepada orang-orang yang sakit.
  • Hendaklah bekerja dengan sungguh-sungguh menyebarluaskan segala bentuk kesesatan Islam dan mengulang-ulanginya dalam setiap keadaan dan kesempatan sampai kepada bentuk penipuan untuk memutarbalikkan kebenaran Islam.
  • Hendaklah berusaha mendirikan sekolah-sekolah dalam segala tingkatan dengan tujuan kristenisasi.

Di samping itu hubungan antara orientalisme dan propaganda Kristen dapat diumpamakan bahwa orientalisme laksana sebuah pabrik yang memproduksikan barang-barang, sedang propagandis Kristen laksana salesman yang bertugas memasarkan barang-barang tersebut.

Kalau pada umumnya para orientalis dalam penyelidikannya terhadap dunia Timur dan Islam, mengolah data-data yang diperolehnya dengan cara memutar balikkan kenyataan yang sebenarnya menurut kemauan dan fikiran mereka sendiri disebabkan dendam dan benci terhadap Islam maka bahan itulah yang dipergunakan oleh propagandis Kristen untuk disampaikan kepada bangsa Timur khususnya yang beragama Islam. Usaha ini melalui sarana pendidikan di sekolah-sekolah dengan mendapat bantuan dan fasilitas dari penjajah.

Dalam hal ini Samuel M. Zweimer yang mempunyai tugas rangkap itu mengatakan, bahwa :
Yang penting bagi kita bukanlah meng-Kristenkan orang Islam, yang penting bagi kita adalah memalingkan orang Islam dari berpegang teguh kepada ajaran Islam. Dalam hal demikian itu kita sudah cukup berhasil dan beroleh kemenangan gemilang dengan adanya sekolah-sekolah Kristen dan dengan adanya konsepsi pendidikan dan pengajaran yang kita tanamkan pada sekolah-sekolah umum.
Karena itu dengan tegas seorang orientalis yang menjabat penasehat Hindia Belanda di Indonesia yaitu Snouck Hurgronje (1857 – 1936) mengatakan : “Pendidkan dan pengajaran akan sanggup membebaskan kaum muslimin dari agama Islam.

Sebagai contoh dari konsep yang telah diatur oleh para orientalis di atas, kita dapati di Negara kita sendiri pada zaman penjajah dahulu. Di sekolah-sekolah umum baik yang didirikan oleh lembaga Kristen atau pemerintah Hindia Belanda jika sampai pembicaraan mengenai Islam maka digambarkanlah Islam dari sudut yang kurang baik menurut pandangan mereka khususnya kaum terpelajar ketika itu.

Sebagai contoh antara lain sebagai berikut  :
Islam membolehkan orang beristeri empat. Orang perempuan dalam agama Islam mempunyai kedudukan yang rendah, harem masih ada dalam dunia Islam, juga perbudakan.Orang Islam tidak diajar mempunyai inisiatif sendiri, karena nasibnya sudah ditentukan oleh Tuhan. Muhammad dihinggapi penyakit epilepsy (ayan). Kalau diserang sakit itu suka ngomong dan dicatat omongan itu. Agama Islam menjiplak agama Kristen dan Yahudi. Karena Negara Arab miskin, maka Muhammad menentukan tiap orang Islam pergi haji paling sedikit sekali dalam hidupnya, agar Negara Arab mempunyai penghasilan.Semua itu terdapat dalam macam-macam pelajaran dari HIS sampai sekolah tinggi. Maka tidak mengherankan kalau golongan terpelajar dari sedikit ke sedikit terkena pandangan itu.
Apa yang digambarkan di atas akibatnya akan menimbulkan image yang negatif bagi kaum terpelajar. Dan ini adalah suatu hal yang sangat merugikan, terutama bagi mereka yang beragama Islam. Sehingga menimbulkan malu bagi mereka untuk mengaku bahwa Islam adalah agama mereka. Malahan ada yang lari dari agama mereka karena ragu-ragu terhadap kebenaran Islam.

Itulah hasil tulisan dari orientalis. Kemudian disebarluaskan oleh propagandis Kristen atau orang-oarng penjajah. Ini adalah satu kerja sama yang telah diatur sedemikian rupa dengan tujuan untuk melumpuhkan Islam.

Dalam kerja sama tersebut terdapatlah pula perbedaan kegiatan dan sasaran yang harus ditempuh oleh kedua golongan tersebut, yaitu :
  • Orientalis mengadakan penelitian terhadap Islam dengan cara scientific research.
  • Kegiatan-kegiatan mereka disalurkan via tulisan-tulisan di majalah-majalah ilmiyah, di Fakultas-fakultas, Universitas-universitas, diskusi-diskusi dan pada konperensi-konperensi.

Kegiatan propagandis Kristen melalui:
  • rakyat jelata.
  • Sekolah dasar dan menengah.
  • Mendirikan rumah-rumah sakit.
  • Menampung orang-orang tua dan anak-anak yatim
  • Surat-surat kabar dan brosur-brosur.

Dari keterangan di atas walaupun terdapat perbedaan kegiatan antara kedua golongan tersebut, namun keduanya saling melengkapi. Sasarannya mulai dari anak-anak, orang sakit, rakyat jelata sampai kepada orang tua, orang sehat, orang tingkat atas dan terpelajar. Mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi. Demikian juga mass media, mulai dari brosur-brosur sampai kepada surat-surat kabar dan majalah ilmiyah serta buku-buku ilmu pengetahuan. Mulai dari diskusi-diskusi sampai kepada konperensi-konperensi.


No comments:

Post a Comment