Monday, September 19, 2016

Dampak Globalisasi terhadap Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan Bernegara (Bidang Ekonomi & Teknolgi, Ideologi/Politik, Bidang Sosial, dan Pendidikan)



Globalisasi yang berakar pada bidang ekonomi ternyata dalam perkembangannya berdampak pula pada berbagai segi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sejumlah perubahan structural dan perkembangan utama di bidang ekonomi dan teknologi tersebut sebagai berikut.

Bidang Ekonomi dan Teknologi

  • Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan keuangan akan meningkatkan ketergantungan antarnegara. Pada dasarnya ketergantungan antarnegara dikuasai perusahaan-perusahaan multinasional (Multi-National Corporations/MNCs) yang terus meningkat. Dengan kemampuan keuangannya, MNCs mampu melakukan riset dan pengembangan dalam produk-produk baru sehingga dapat selalu meningkatkan daya saingnya.
  • Pada saat yang sama terjadi pertumbuhan perdagangan internasional dan integrasi pasar yang cepat sehingga pergerakan keuangan secara spekulatif dalam jumlah sangat besar dan menciptakan “financial bubble” (buih keuangan). Akibatnya, ekonomi Negara-negara berkembang seperti Indonesia menjadi semakin rawan dan rentan terhadap perubahan langkah-langkah dan permainan spekulan financial, seperti George Soros.
  • Peningkatan utang dan ketergantungan Negara-negara berkembang termasuk Indonesia terjadi pada pasar keuangan Internasional. Utang luar negeri Negara-negara berkembang meningkat dari US$ 630 miliar pada tahun 1980 menjadi US$ 2,6 triliun pada 1998 atau sekitar 40% dari total GDP (Gross Domestic Product = produk domestic bruto) Negara berkembang secara keseluruhan. Beban utang yang demikian berat menimbulkan kesulitan-kesulitan yang sangat parah bagi Negara-negara tersebut untuk melakukan pembangunan sumber daya manusia secara berkelanjutan.
  • Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan tranportasi yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi dan nilai-nilai secara global dengan memperpendek jarak dan waktu. Dalam bidang ekonomi, kemajuan dalam bidang ini tidak hanya mendorong terjadinya percepatan dalam perdagangan global, tetapi juga knowledge based economy (ilmu pengetahuan berbasis ekonomi). Akan tetapi, hanya Negara-negara maju(penguasa teknologi telekomunikasi maju) yang menguasai ilmu pengetahuan berbasis ekonomi karena mereka menyediakan berbagai fasilitas yang esensial bagi riset dan pengembangan dalam bidang ini. Akibatnya, kesenjangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meluas di antara Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang tidak dapat mengambil manfaat dari globalisasi.

 

Bidang Ideologi/Politik

Meningkatnya peranan lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan internasional, seperti IMF (International Monetary Fund = Dana Moneter Internasional), World Bank, WTO (World Trade Organization = Organisasi Perdagangan Internasional), dan lain-lain akan menentukan kebijakan dan program ekonomi, sosial, dan politik Negara-negara berkembang.

Hal ini berarti terjadi kemerosotan kedaulatan Negara-negara berkembang karena mereka harus tunduk kepada kebijakan dan keputusan lembaga internasional itu. Lembaga-lembaga internasioal ini selain menekankan isu, seperti HAM, buruh anak-anak, kekayaan intelektual, dan standar-standar lingkungan hidup, juga memaksakan kebijakan penghapusan subsidi dan pengeluaran pemerintah bagi rakyat banyak. Salah satu tujuan kebijakan ini adalah mengurangi keterlibatan pemerintah dalam ekonomi pasar sehingga meningkatkan efisiensi pemerintah.

Bidang Sosial, Budaya, dan Pendidikan

Perubahan-perubahan besar dalam lapangan ekonomi dan politik tersebut telah menimbulkan perubahan-perubahan pada bidang pendidikan, baik pada tingkat internasional maupun nasional. Pada tingkat internasional terjadi reorientasi pendidikan baik pada tingkat kelembagaan, kurikulum, maupun manajemen sesuai dengan perkembangan-perkembangan baru yang terjadi dalam proses globalisasi.

Pada tingkat nasional respons dunia pendidikan terhadap globalisasi telah menjadi wacana sejak awal 1990-an dan telah dirumuskan dalam paradigm baru pendidikan nasional. Salah satu kerangka acuan dalam paradigm baru pendidikan nasional adalah pendidikan dengan prinsip global. Berbagai kecenderungan perkembangan baru mesti diadopsi system pendidikan nasional. Namun kenyataannya pendidikan di Indonesia masih jauh tertinggal untuk masuk dan bersaing dalam kontes pendidikan global.

Di bidang budaya, globalisasi berdampak luar biasa. Setiap Negara memiliki keunggulan dan ciri khas masing-masing. Budaya suatu bangsa ada yang diturunkan oleh nenek moyangnya (asli daerah), dan ada yang diserap dari Negara lain. Negara Republik Indonesia telah memiliki filter guna menyaring masuknya kebudayaan asing. Namun demikian, karena teknologi informasi tanpa batas ruang dan waktu maka penyebarannya sering tidak tersaring.

Globalisasi merupakan perkembangan yang tidak bias dihindari dan dicegah. Globalisasi selalu akan memberikan dampak positif ataupun negatif bagi semua manusia. Untuk mengantisipasi dampak tersebut, perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut:
  1. Meningkatkan kualitas SDM
  2. Memelihara, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam
  3. Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
  4. Pemerintah membuat perangkat hokum yang berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi
  5. Pemerintah berperan sebagai produsen
  6. Pemerintah sebagai komunitas dalam perekonomian
  7. Masyarakat menanggapi apa yang dilakukan pemerintah dengan tindakan nyata
  8. Menumbuhkan semangat nasionalisme
  9. Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila
  10. Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
  11. Mempertebal keimanan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari
  12. Mewujudkan supremasi hukum.

No comments:

Post a Comment