Globalisasi yang berakar pada
bidang ekonomi ternyata dalam perkembangannya berdampak pula pada berbagai segi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Sejumlah perubahan
structural dan perkembangan utama di bidang ekonomi dan teknologi tersebut sebagai
berikut.
Bidang Ekonomi dan Teknologi
- Pertumbuhan yang cepat dalam perdagangan internasional dan keuangan akan meningkatkan ketergantungan antarnegara. Pada dasarnya ketergantungan antarnegara dikuasai perusahaan-perusahaan multinasional (Multi-National Corporations/MNCs) yang terus meningkat. Dengan kemampuan keuangannya, MNCs mampu melakukan riset dan pengembangan dalam produk-produk baru sehingga dapat selalu meningkatkan daya saingnya.
- Pada saat yang sama terjadi pertumbuhan perdagangan internasional dan integrasi pasar yang cepat sehingga pergerakan keuangan secara spekulatif dalam jumlah sangat besar dan menciptakan “financial bubble” (buih keuangan). Akibatnya, ekonomi Negara-negara berkembang seperti Indonesia menjadi semakin rawan dan rentan terhadap perubahan langkah-langkah dan permainan spekulan financial, seperti George Soros.
- Peningkatan utang dan ketergantungan Negara-negara berkembang termasuk Indonesia terjadi pada pasar keuangan Internasional. Utang luar negeri Negara-negara berkembang meningkat dari US$ 630 miliar pada tahun 1980 menjadi US$ 2,6 triliun pada 1998 atau sekitar 40% dari total GDP (Gross Domestic Product = produk domestic bruto) Negara berkembang secara keseluruhan. Beban utang yang demikian berat menimbulkan kesulitan-kesulitan yang sangat parah bagi Negara-negara tersebut untuk melakukan pembangunan sumber daya manusia secara berkelanjutan.
- Pesatnya kemajuan teknologi komunikasi dan tranportasi yang memungkinkan terjadinya penyebaran informasi dan nilai-nilai secara global dengan memperpendek jarak dan waktu. Dalam bidang ekonomi, kemajuan dalam bidang ini tidak hanya mendorong terjadinya percepatan dalam perdagangan global, tetapi juga knowledge based economy (ilmu pengetahuan berbasis ekonomi). Akan tetapi, hanya Negara-negara maju(penguasa teknologi telekomunikasi maju) yang menguasai ilmu pengetahuan berbasis ekonomi karena mereka menyediakan berbagai fasilitas yang esensial bagi riset dan pengembangan dalam bidang ini. Akibatnya, kesenjangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin meluas di antara Negara-negara maju dan Negara-negara berkembang tidak dapat mengambil manfaat dari globalisasi.
Bidang Ideologi/Politik
Meningkatnya peranan
lembaga-lembaga keuangan dan perdagangan internasional, seperti IMF (International Monetary Fund = Dana
Moneter Internasional), World Bank,
WTO (World Trade Organization =
Organisasi Perdagangan Internasional), dan lain-lain akan menentukan kebijakan
dan program ekonomi, sosial, dan politik Negara-negara berkembang.
Hal ini berarti terjadi
kemerosotan kedaulatan Negara-negara berkembang karena mereka harus tunduk
kepada kebijakan dan keputusan lembaga internasional itu. Lembaga-lembaga
internasioal ini selain menekankan isu, seperti HAM, buruh anak-anak, kekayaan
intelektual, dan standar-standar lingkungan hidup, juga memaksakan kebijakan
penghapusan subsidi dan pengeluaran pemerintah bagi rakyat banyak. Salah satu
tujuan kebijakan ini adalah mengurangi keterlibatan pemerintah dalam ekonomi
pasar sehingga meningkatkan efisiensi pemerintah.
Bidang Sosial, Budaya, dan Pendidikan
Perubahan-perubahan besar dalam
lapangan ekonomi dan politik tersebut telah menimbulkan perubahan-perubahan
pada bidang pendidikan, baik pada tingkat internasional maupun nasional. Pada
tingkat internasional terjadi reorientasi pendidikan baik pada tingkat
kelembagaan, kurikulum, maupun manajemen sesuai dengan
perkembangan-perkembangan baru yang terjadi dalam proses globalisasi.
Pada tingkat nasional respons
dunia pendidikan terhadap globalisasi telah menjadi wacana sejak awal 1990-an
dan telah dirumuskan dalam paradigm baru pendidikan nasional. Salah satu
kerangka acuan dalam paradigm baru pendidikan nasional adalah pendidikan dengan
prinsip global. Berbagai kecenderungan perkembangan baru mesti diadopsi system
pendidikan nasional. Namun kenyataannya pendidikan di Indonesia masih jauh
tertinggal untuk masuk dan bersaing dalam kontes pendidikan global.
Di bidang budaya, globalisasi
berdampak luar biasa. Setiap Negara memiliki keunggulan dan ciri khas
masing-masing. Budaya suatu bangsa ada yang diturunkan oleh nenek moyangnya
(asli daerah), dan ada yang diserap dari Negara lain. Negara Republik Indonesia
telah memiliki filter guna menyaring masuknya kebudayaan asing. Namun demikian,
karena teknologi informasi tanpa batas ruang dan waktu maka penyebarannya
sering tidak tersaring.
Globalisasi merupakan
perkembangan yang tidak bias dihindari dan dicegah. Globalisasi selalu akan
memberikan dampak positif ataupun negatif bagi semua manusia. Untuk
mengantisipasi dampak tersebut, perlu diambil langkah-langkah sebagai berikut:
- Meningkatkan kualitas SDM
- Memelihara, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya alam
- Mengembangkan perekonomian yang berorientasi global
- Pemerintah membuat perangkat hokum yang berkaitan dengan seluruh kegiatan ekonomi
- Pemerintah berperan sebagai produsen
- Pemerintah sebagai komunitas dalam perekonomian
- Masyarakat menanggapi apa yang dilakukan pemerintah dengan tindakan nyata
- Menumbuhkan semangat nasionalisme
- Menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila
- Meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
- Mempertebal keimanan dan mengamalkan nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan sehari-hari
- Mewujudkan supremasi hukum.
No comments:
Post a Comment