Friday, July 22, 2016

Beberapa Pendekatan Dalam Apresiasi Puisi. Dan Kode-Kode Estetik Yang Disampaikan Penyairnya.


Dalam memahami atau mengapresiasi puisi dikenal berbagai macam pendekatan yang dapat dimanfaatkan sebagai cara untuk mendekati apresiasi yang kita lakukan. Pendekatan-pendekatan itu dipilh, biasanya, dengan mempertimbangkan kecendrungan puisi yang kita hadapi. Tidak semua puisi itu dapat didekati dengan semua pendekatan. Di sinilah, maka penting untuk dipertimbangkan pemilihan pendekatan agar dalam mengapresiasi puisi tidak jauh dari kode-kode estetik yang disampaikan penyairnya.

Ada beberapa pendekatan yang dikenal dalam teori sastra mencakup beberapa hal:

Pendekatan Analitik

Pendekatan ini dilandasi pemikiran bahwa setiap karya sastra (puisi) dibangun dari beberapa unsur pembangunnya. Pendekatan analitik ini dimaksud untuk menjawab unsur-unsur yang ada di dalamnya, yang membangun totalitas puisi. Dalam hal ini akan menjawab pertanyaan berikut:
  • Unsur apakah yang membangun puisi
  • Bagaimanakah pengarang menata unsur itu sehingga menjadi sebuah totalitas teks estetis
  • Bagaimanakah keunikan bangunan unsur itu jika terpisah tanpa dikaitkan dengan unsur yang lainnya.

 

Pendekatan Emotif

Pendekatan emotif merupakan pendekatan yang berupaya untuk menemukan unsur-unsur penting yang berpengaruh terhadap pembaca. Dengan demikian, unsur apakah yang begitu menyentuh pembaca dalam sebuah puisi akan menjadi pertanyaan mendasar. Pemahaman pembaca terhadap feeling dan tone dalam puisi akan berpengaruh besar dalam menentukan keberhasilan apresiasi menggunakan pendekatan ini.

Pendekatan Parafrase

Pendekatan ini berupaya agar pembaca mampu mengungkapkan kembali sesuai dengan teknik parafrase masing-masing bait dan larik dengan bahasa sendiri adalah tujuan penting dari pendekatan ini. Pendekatan ini sering diformulasikan sebagai sebuah strategi pemahaman kandungan puisi dengan jalan mengungkapkan kembali kata dan larik dalam bait (puisi) dengan bahasa sendiri. Menurut Aminuddin (2001:41) dapat dengan berpijak pada hal-hal berikut:
  • Gagasan yang sama dapat disampaikan lewat bentuk yang berbeda
  • Simbol-simbol konotatif dalam puisi dapat diganti dengan lambang atau bentuk lain yang bernilai sama
  • Kalimat dan baris dalam puisi mengalami pelesapan dan dapat dikembalikan lagi pada bentuk dasarnya
  • Pengubahan puisi yang baik ke dalam bahasa yang lebih muda akan membantu pemahaman atas makna yang terkandung didalamnya, dan
  • Pengungkapan makna puisi dapat menggunakan media atau bentuk yang tidak sama dengan kode-kode yang dimiliki pembaca sendiri.

 

Pendekatan Didaktis

Pendekatan ini dilakukan seorang pembaca yang biasanya untuk menemukan nilai-nilai pendidikan yang terkandung didalamnya.

Pendekatan Psikologis

Pendekatan ini digunakan untuk menemukan nilai psikologis (kejiwaan), nilai kejiwaan dalam sebuah puisi/cerfin (fiksi) dapat digali untuk memberikan pencerahan batin kepada pembaca.    

Pendekatan Historis

Untuk menemukan nilai-nilai historis dari sebuah puisi, puisi Taufik Ismail dapat diambil sebagai contoh, puisinya kuat akan nilai-nilai kesejarahan.

Pendekatan Antropologis

Untuk menemukan nilai-nilai budaya yang tercermin di dalamnya pendekatan ini sering diformulasikan sebagai strategi pemahaman puisi untuk menemukan budaya yang ada dalam puisi.

Pendekatan Biografis

Pendekatan ini banyak digunakan oleh H.B. Jassin dalam menulis kritik-kritik sastra yang dibuatnya. Pendekatan ini mengamanatkan akan pentingnya pemahaman pembaca terhadap biografi pengarang sebelum memahami puisi yang ditulisnya.

Pendekatan Sosiologis

Yang memandang bahwa penyair itu merupakan anggota masyarakat. Tidak mengherankan, jika apa yang dialami dalam kehidupan sosiologis penyairnya berpengaruh terhadap karya-karya puisi yang ditulisnya, karena pendekatan ini merupakan pendekatan yang mengarahkan pada pemahaman pembaca dalam menemukan nilai-nilai sosial yang terdapat di dalam sebuah teks puisi.

Pendekatan Objektif

Puisi tidak perlu dikaitkan dengan berbagai hal di luar dari dirinya artinya bahwa segala isi puisi itu bersifat otomi, karena itu puisi dengan pendekatan ini menyarangkan pentingnya melihat puisi sebagai apa adanya. Pendekatan ini hakikatnya merupakan pendekatan dalam pemahaman puisi untuk menemukan nilai-nilai intrinsik puisi tanpa mengaitkannya dengan dunia luar.

Pendekatan Mimesis

Pendekatan ini memandang bahwa sebuah puisi merupakan tiruan dari kejadian alam dan sosial. Pendekatan ini sangat cocok dalam memuat realitas potret kehidupan sosial dan alam. Yang memerlukan pendekatan ini adalah Aristoteles.

Pendekatan Pragmatis

Pendekatan tersebut menekankan pada kemampuan membaca, pendekatan ini berdasarkan pada teori resepsi satra. Yang ditekankan adalah bagaimana meningkatkan kemampuan estetis apresiasi seorang pembaca dengan menggunakan pendekatan.

Pendekatan Mitopoik

Pendekatan ini jarang digunakan pembaca, yang hakikatnya merupakan pendekatan yang berupaya untuk menemukan nilai-nilai mitologi yang terkandung dalam sebuah puisi.

Pendekatan Ekspresi

Pendekatan ini memandang bagaimana karya puisi hakikatnya merupakan ekspresi dari penyairnya, pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan biografis. Karena apa yang dialami dalam proses kreatif kepenyairannya hakikatnya merupakan ekspresi batin penyair. Dari sekian banyak pendekatan yang diuraikan, cukup membantu kita dalam mengembangkan imajinasi dan gagasan yang selama ini diam terpendam dalam angan.

No comments:

Post a Comment