Friday, August 5, 2016

Kumpulan Puisi: Muadzin Yang Tertinggal Ramadhan, Kepada Tuhanku Yang Maha, Jangan, Kalau Niat Tuan Ada Disini, Konsederan Pada Butta Toa.



Muadzin Yang Tertinggal Ramadhan (Siti Tasniah)

HAMPIR…..hampir semua
Napasmu kau hembuskan di sudut-sudut masjid
Bahkan kau lupa membahagiakan dirimu sendiri
Jangan bicara intrik
Lawan jenismu pun terbang tak menyisakan wujud di matamu
Lima waktu kau berdiri di syaf terdepan
Sebelum yang lain bergegas
Kau lebih duluan tiba
Sepiluh jari pertamaku buatmu
Tapi manusia adalah lahan subur bagi pengganggu manusia
Waktu terjujur merobohkanmu….
Kau tegak sempoyongan
Ketika “riya” menyusup dengan sepasukan ke-aku-an
Nafas-nafas tuanmu nanar mencuri-curi kesempatan
Sekadar memamerkan bahwa kau belum berubah masih penghuni masjid
Tapi kemarin, sehari sebelum ramadhan Tuhan kita menegurmu
Hingga sulitlah kau melangkah ke mesjid
Besok lusa kau berada lagi disini
Perbaharui niatmu ucapku dalam doa yang terbungkus riya.

Kepada Tuhanku Yang Maha (Siti Tasniah)

Pernah aku lalai
Bukan sekali, puluhan ribu kali
Lalu aku menangis, setelahnya aku lalai lagi
Tapi jemu-Mu tak ada
Sekarang aku sujud lagi
Sebab bimbang bertahta
Akan kah umur ini berhenti sekarang
Kalau ia, kutitip empat pasang mata bola pemberian-MU
Berilah mereka kesyukuran yang hanya kadang-kadang kumiliki
Tapi kalau belum sekarang
Berilah tangan, bahu juga  kepala berikut sendi-sendi yang tak putus bersyukur
Biar empat pasang mata bola Pemberian-MU mengenalku sebagai ibu….terbaiknya

Jangan (Siti Tasniah)

Jangan marah kalau kau mencintaiku
Jangan membentak kalau kau mengasihiku
Jangan membalas makianku kalau kau masih membutuhkanku
Jangan melotot kalau kau tetap saja menginginkanku
Jangan kau tinggikan suaramu kalau kau tau aku tidak siap mendengarnya
Jangan kau pergi kalau tak sanggup berpisah denganku
Jangan membelakangiku kalau kau sebenarnya ingin memelukku
Jangan menunjukiku kalau kau tak tahan pada air mataku
Jangan lagi membenciku
Sebab cintaku adalah persembahan napasku pada dirimu.

Kalau Niat Tuan Ada Disini (Siti Tasniah)

Hidup dibumi-MU Tuhan
Bukanlah hidup bernapas panjang
Tetapi di katakan hidup ialah berjasa
Kalau niat tuan ada disini
Akan berkorban memimpin masyarakat adat sampulonrua
Tentu tuan tak kenal kata mundur
Apa lagi menyerah
Niat yang disini adalah tunas yang ditancap itu yang berkembang
Coba….Coba tuan tanam talas
Yang tumbuh pasti bukan kaktus
Kalau niat tuan ada disini
Fitnah orang tidak mengurangi amal
Tutup telinga pada sanjung dan puji
Sebab keduanya membunuh hati
Kalau niat tuan ada disini
Segala yang di kerjakan banyak orang senang
Tapi….
Banyak juga yang resah sebab benci
Kalau niat tuan ada disini
Perlu di ketahui
Hari ini tujuh desember
Akan berganti tujuh desember berikutnya
Daging mungkin akan berbagi dengan bakteri tanah
Tulang mungkin akan terpisah-pisah
Lalu segala gambar berikut kenangan
Akan tergantung jadi perhiasan
Akan habis di makan masa
Tapi jasa tuan berbarengan selama-lamanya di kenang
Kalau niat tuan ada di sini
Ujian memimpin itu sama dengan ujian disekolah
Naik kelas bertambah sukar soal ujiannya
Tuan….nyaris empat tahun engkau member hati berikut cinta
Tapi tetap saja ada yang mencari….
Padahal tuan dekat sekali…..
Kalau niat tuan ada disini
Telah tuan bicara tersirat
Gunung yang di pesankan pada tuan untuk didaki
Telah tuan daki meski sekarang baru sampai lereng
Tuan tengok, ternyata dekat nian perjalanan tuan
Dibanding puncak yang mesti tuan sampai
Namun alangkah banyak perdu menusuk kaki tuan
Tapi bukankah gunung yang tinggi tetap bias didaki
Kalau niat tuan ada di sini
Tahukah tuan
Panah cinta pengabdian tuan
Sudah menusuk hati
Tak ada kenal mundur lagi
Kalau niat tuan ada di sini
Tahukah tuan?
Mata jelata ini tidak akan beranjak
Mungkin ada mata-mata akan mengupas riwayat lain
Tetapi disetiap lembar riwayat lain
Ada nama tuan sebagai pembanding
Sebab mata dan hati adalah kepunyaan Tuhan
Yang tak kuasa berbohong
Jangan ada kata menghilangkan tuan dari ingatan
Mengeluarkan tuan dari ruangan kalbu
Untuk mengganti tuan dengan wajah lain
Sebab….sekali lagi…
Niat laksana tunas apa yang ditanam itu yang tumbuh
Kalau tuan tanam apel tentu yang tumbuh bukan belukar.

Konsederan Pada Butta Toa (Siti Tasniah)

Dengan rahmat Allah yang maha Esa
Menimbang, dst
Memperhatikan, dst
Memutuskan:
Kesetiaan pada Butta Toa
Di atas segala makian, beserta pengharapan di seputar perbedaan
Berikut pasal-pasal penyatuan
Di atas bab-bab yang meneriaki kesucian Butta Toa
Bersama idealisme-idealisme mahasiswa
Yang pulang ke Butta Toa berebut jadi honorer
Oleh laku seniman-seniman yang hanya dihargai alam
Dan kemiskinan membingkai hari
Jerit pengangguran
Tangis nelayan dan petani
Yel-yel pelajar yang hanya mengagungkan symbol
Dengan….Menimbang, memperhatikan, dst
Norma Sicidongan Siada’kkan yang jadi Sientengan sikarewang
Budaya SIRI NA PACCE yang berubah jadi malu dan pedis
Butta Toa sedikit lagi jadi konsederan tak terlupakan dan atas nama syair ini
Kutanda tangani konsederan pada Butta Toa selaku ketua merangkap anggota
Kutetapkan DI BUTTA TOA
RABU 21 MEI 2008
Pkl 21.00 WITA.

No comments:

Post a Comment