Abu Musa Jabir bin Hayyan (750-803M)
Orang Barat mengenalnya dengan
sebutan “Geber”. Abu Musa Jabir bin
Hayyan lahir di Kufah pada tahun 750 M. Sumbangan terbesar Jabir bin Hayyan
dalam dunia ilmu pengetahuan adalah di bidang kimia. Keahlian itu didapatnya
dari seorang guru bernama Barmaki Vizier, tepatnya pada era pemerintahan Harun
ar-Rasyid di Baghdad. Ia mengembangkan teknik percobaan secara terencana dan
beraturan di dalam penelitian kimia, sehingga setiap eksperimen dapat
direproduksi kembali.
Jabir menekankan bahwa jumlah zat
itu berhubungan dengan reaksi kimia yang terjadi. Penemuan Jabir itu dapat
dipandang telah merintis ditemukannya hukum perbandingan tetap. Sumbangan
lainnya yang penting antara lain dalam
penyempurnaan proses kristalisasi (pengabluran atau penjernihan), distilasi
(pemanasan benda cair atau padat menjadi uap), kalsinasi (pemanasan suatu benda
hingga temperaturnya tinggi), sublimasi (proses perubahan langsung zat padat
menjadi cair), dan penguapan serta pengembangan peralatan untuk melakukan
proses-proses tersebut.
Jabir juga menulis kitab-kitab
penting bagi pengembangan ilmu kimia, antara lain: Kitab al-Kimya, Kitab al-Sab’in, Kita bar-Rahmah, At-Tajmi, Al-Zilaq
al-Sarqi, Book of the Kingdom, Book of Eastern Mercury, dan Book of Balance.
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi (780-850)
Nama lengkap Al-Khawarizmi adalah
Muhammad bin Musa al-Khawarizmi atau Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad bin Yusuf.
Di dunia Barat, ia dikenal sebagai Al-Khawarizmi, Al-Cowarizmi, Al-Ahawizmi,
Al-Karismi, Al-Goritmi, Al-Gorismi, dan beberapa ejaan lainnya. Tahun
kelahirannya banyak pendapat. Ada yang mengatakan Al-Khawarizmi hidup sekitar
pertengahan awal abad ke-9 M. Sumber lain mengatakan ia hidup di Khawarism,
Usbekistan pada tahun 194H/780 M, dan meninggal dunia tahun 266H/850 M di
Baghdad.
Al-Khawarizmi, termasuk ilmuwan
Muslim yang berpengetahuan luas, bukan hanya dalam bidang syariat, tetapi juga
di bidang filsafat, logika, aritmatika, geometri, musik, ilmu hitung, sejarah
Islam, dan kimia serta penulis ensiklopedia dalam berbagai disiplin.
Dalam usia muda, dia bekerja di
Bait al-Hikamah di bawah pemerintahan Khalifah Al-Makmun. Ia bekerja dalam
sebuah observatorium (gedung untuk pengamatan dan penelitian) matematika dan
astronomi. Al-Khawarizmi juga dipercaya untuk memimpin perpustakaan khalifah.
Al-Khawarizmi memperkenalkan
angka-angka India dan cara-cara perhitungannya kepada dunia Islam. Ia adalah
ilmuwan pertama kali yang memperkenalkan ilmu aljabar dan hisab. Pengetahuannya
dalam bidang matematika menghasilkan konsep-konsep yang masih digunakan sampai
sekarang.
Beberapa karyanya yang menjadi
sumbangan besar bagi pengembangan ilmu pengetahuan modern diantaranya:
1. Al-Jabr wa al-Muqabalah, pemakaian secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi.
2. Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah, contoh-contoh soal matematika.
3. (Ia memperkenalkan) sistem nomor dan Cos, Sin, Tangen dalam penyelesaian persamaan trigonometri, teorema segitiga sama kaki, segi empat, dan lingkaran dalam geometri
4. (Ia memperkenalkan) Ilmu perbintangan (astronomi).
5. (Ia memperkenalkan) cabang-cabang ilmu matematika seperti, geometri, aljabar, dan aritmatika.
6. (Ia memperkenalkan) angka nol itu memiliki nilai, dengan angka nol terbuka jutaan kemungkinan. Dari gagasan inilah operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian dan pembagian bisa jadi lebih muda dan sederhana
7. (Ia memperkenalkan) pengembangan sistem nilai-tempat desimal dengan angka 1 sampai 9 angka, sekaligus pengisi nilai-tempat dan angka nol sebagai angka saja.
Karya-karya Al-Khawarizmi di bidang aljabar telah diterjemahkan, antara lain oleh Gerard of Gremano dan Robert of Chaster ke dalam bahasa Eropa pada abad ke-12.
Demikianlah beberapa biografi tentang, Ulama dan Ilmuwan Islam yang terkenal sepanjang masa bahkan sampai akhir masa. Mudah-mudahan dalam tulisan ini kita bisa mengambil hikmah/pelajaran untuk selalu mengenang dan meneladaninya, mohon maaf atas segala kekurangan semoga bisa bermanfaat. Amiin
No comments:
Post a Comment