Ahmad bin Muhammad bin Ya’qub bin Miskawaih (320-412H/ 932-1030)
Nama lengkapnya Ahmad bin
Muhammad bin Ya’qub bin Miskawaih, tetapi lebih dikenal Ibnu Miskawaih atau
Maskawaih. Namun itu diambil dari nama kakeknya yang semula beragama Majusi
(Persia), kemudian masuk Islam. Julukannya adalah Abu ‘Ali, yang merujuk kepada
sahabat ‘Ali bin Abi Talib. Di samping itu, ia juga bergelar al-Khazin yang
berarti bendaharawan. Jabatan sebagai bendaharawan/menteri keuangan itu
berlangsung pada masa kekuasaan ‘Adud ad-Daulah dari bani Buwaih (al-Dawlah al-Buwaihiyyah).
Ibnu Miskawaih dilahirkan di Rayy
(Teheran, di Iran sekarang). Para penulis sejarah berselisih pendapat tentang
tanggal kelahirannya. Namun pendapat umum mengatakan Miskawaih lahir pada tahun
330 H/942 M, dan meninggal dunia pada tanggal 9 Safar 421H/16 februari 1030 M.
Tidak banyak informasi yang menjelaskan riwayat pendidikannya. Menurut sejarawan Ahmad Amin, pendidikan anak-anak pada zaman
Dinasty Abbasiyah pada umumnya dimulai dengan belajar membaca, menulis,
mempelajari Al-Quran dan dasar-dasar bahasa Arab (Nahwu) serta membuat syair.
Dilanjutkan dengan mempelajari ilmu fikih, sejarah, matematika, dan ilmu-ilmu
praktis seperti ilmu music, catur, dan mileter. Ibnu Miskawaih sendiri belajar
sejarah dari Abu Bakar Ahmad bin Kamil al-Qadi, belajar filsafat dari Ibnu
al-Akhmar, dan belajar kimia dari Abu Tayyib. Ia juga berkawan dengan para
Ilmuwan lain, diantaranya Ibnu Sina.
Ibnu Miskawaih dikenal sebagai
sejarawan besar, kemasyhurannya melebihi pendahulunya, yaitu At-Tabari. Ia
adalah seorang dokter, penyair, ahli bahasa, dan filosof Muslim yang mampu
memadukan metode pemikiran Yunani dan Islam.Di samping itu, ia juga ahli dalam
filsafat Romawi, India, Arab, dan Persia. Miskawaih memiliki perhatian besar
terutama pada pada filsafat etika Islam. Hal ini terlihat dari berbagai buku
atau karyanya, diantaranya:
1. Risalah fi al-Lazzat wa al-Alam.
2. Risalah fi at-Tabi'at.
3. Risalah fi Jauhar an-Nafs
4. Maqalat an-Nafs wa al-'Aql.
5. Fi Isbat as-Suwar al-Ruhaniyat allati la Yabula Lama, min Kitab al-'Aql wa al-Ma'qul.
6. Ta'rif li Miskawaih Yumayyizu bihi bain ad-Dahr wa az-Zaman.
7. Tahzib al-Akhlaq wa Tatthir al-A'raq.
8. Risalah fi Jawab fi Su'al li 'Ali ibn Miskawaih Ila Abi Hayyan as-Sauli fi Haqiqat al- 'Adl.
Oleh sebab itu, Ibnu Miskawaih menjadi ilmuwan Muslim pertama di bidang filsafat akhlak.
No comments:
Post a Comment