Thursday, May 5, 2016

Gelombang Seismik


Gelombang Seismik Sebagai Pemacu Gempa Bumi Dibedakan Menjadi Dua.

1. Gelombang Primer

Gelombang yang pertama dan lebih cepat disebut dengan Gelombang Kompresi, Gelombang Primer, atau Gelombang p. Gelombang ini disebabkan oleh perubahan di dalam volume partikel-partikel bumi pada pecahan kerak bumi yang bumi yang bergantian mengembang dan menyusut.

Kondensasi dan ekspansi dirambatkan di dalam bumi dengan kecepatan rata-rata 8 km/detik. Kecepatan yang cepat bergantung pada sifat dasar lapisan batuan yang dilewati oleh gelombang tersebut. Partikel-partikel bumi yang dilewati oleh gelombang ini bergerak kian-kemari. Oleh karena itu, gelombang ini disebut Gelombang longitudinal.

2. Gelombang sekunder

Gelombang gempa bumi yang kedua disebut dengan Gelombang Sekunder atau Gelombang S. Gelombang S akibat gempa bumi bergerak ke segala arah. Gelombang S menjadi sebab bergetarnya partikel bumi himgga membentuk sudut siku-siku. Gelombang S kadang-kadang juga diberi nama gelombang transversal. Gelombang jenis ini bergerak dengan kecepatan 5 km/detik. Kecepatan rambat Gelombang S ini juga dipengaruhi oleh media yang dilalui oleh gelombang tersebut ketika gelombang keluar dari pusat gempa.
Metode Seismik

Metode seismik merupakan salah satu bagian dari seismologi  eksplorasi yang dikelompokkan dalam metode geofisika aktif, dimana pengukuran dilakukan dengan menggunakan sumber seismik (palu, ledakan,dll). Setelah getaran diberikan, terjadi gerakan gelombang di dalam medium (tanah atau batuan) yang memenuhi hukum-hukum elastisitas ke segala arah, dan mengalami pemantulan ataupun pembiasan akibat munculnya perbedaan kecepatan. Kemudian, pada suatu jarak tertentu, gerakan partikel tersebut direkam sebagai fungsi waktu. Berdasarkan data rekaman inilah dapat diperkirakan bentuk lapisan atau struktur di dalam tanah.

Eksperimen seismik aktif kali pertama dilakukan pada tahun 1845 oleh Robert Mallet, yang oleh kebanyakan orang dikenal sebagai bapak seismologi instrumentasi. Mallet mengukur waktu transmisi gelombang seismik yang dikenal sebagai gelombang permukaan yang dibangkitkan oleh sebuah ledakan dan mencatat waktu yang diperlukan oleh merkuri untuk beriak. 

Pada tahun 1909, Andrija Mohorovicic menggunakan waktu jalar dari sumber gempa bumi untuk eksperimennya dan menemukan keberadaan bidang batas antara mantel dan kerak bumi yang sekarang disebut sebagai Moho.

Pemakain awal observasi seismik untuk eksplorasi minyak dan mineral dimulai pada tahun 1920-an. Teknik seismik refraksi digunakan secara intensif di Iran untuk membatasi struktur yang mengandung minyak. Akan tetapi, sekarang seismik refraksi merupakan metode terbaik yang digunakan di dalam eksplorasi minyak bumi. Metode ini kali pertama didemonstrasikan di Oklahoma pada tahun 1921.

Seismik bias dihitung berdasarkan waktu jalar gelombang pada tanah atau batuan dari posisi sumber ke penerima pada berbagai jarak tertentu. Pada metode ini, gelombang yang terjadi setelah getaran pertama (first break) diabaikan sehingga sebenarnya hanya data first break yang dibutuhkan. Para meter jarak (offset) dan waktu jalar dihubungkan oleh cepat rambat gelombang dalam medium. Kecepatan tersebut dikontrol oleh sekolompok konstanta fisis yang ada didalam material dan dikenal sebagai parameter elastisitas.

Adapun dalam seismik pantul, analisis dikonsentrasikan pada energi yang diterima stelah getaran awal diterapkan. Secara umum, sinyal yang dicari adalah gelombang-gelombang yang terpantulkan dari semua interface antarlapisan di bawah permukaan. Analisis yang dipergunakan dapat disamakan dengan echo sounding pada teknologi bawah air, kapal, dan sistem radar. Informasi tentang medium juga dapat dianalisis dari bentuk dan amplitudo gelombang pantul yang direkam. Struktur bawah permukaan dapat cukup kompleks, tetapi analisis yang dilakukan masih sama dengan seismik bias, yaitu analisis berdasarkan kontras parameter elastisitas medium. 

 


No comments:

Post a Comment