Tuesday, May 31, 2016

Dua Ulama Tafsir yang Terkenal dengan Karyanya


Pada kesempatan ini, kita akan membahas biografi beberapa Ulama ahli tafsir yang terkenal dan tidak akan dilupakan sampai saat ini, karena dengan karya-karyanya dalam bidang tafsir kita bisa pelajari dan bisa dijadikan rujukan baik dalam ilmu agama maupun ilmu umum, lebih jelasnya mari kita simak berikut ini.

Imam Ibnu Jarir at-Tabari

Nama lengkapnya Abu Ja'far Muhammad ibn Jarir ibn Yazid ibn Kasir ibn Galib al-Amali at-Tabari, lebih dikenal sebagai Ibnu Jarir atau At-Tabari. Lahir di daerah Amol, Tabaristan (sebelah selatan Laut Kaspia) pada tahun 838 M. Ia hidup dan tumbuh di lingkungan keluarga berada yang mementingkan pendidikan, terutama di bidang keagamaan. Pada masanya, perkembangan ilmu pengetahuan dan kebudayaan Islam mengalami kejayaan dan kemajuan. Hal itu semakin meningkatkan kecintaannya terhadap ilmu pengetahuan.

Kegiatan menghafal Al-Quran dimulainya sejak usia 7 tahun. Pada usia 8 tahun, dia memperoleh kepercayaan menjadi imam Shalat. Ia bahkan telah melakukan pencatatan hadis sejak usia 9 tahun. Semangat menuntut ilmunya sebanding dengan semangat untuk melakukan ibadah.

At-Tabari melakukan perjalanan mencari ilmu ke kota Rayy, Baghdad, Suriah, dan juga Mesir. Di Rayy, ia berguru kepada Al-Razi tentang filsafat, sementara di bidang Hadis kepada Al-Musanna bin Ibrahim al-Ibili. Di Baghdad, ia ingin berguru kepada Ahmad bin Hanbal, sayang sesampainya di sana gurunya wafat.

Semangat At-Tabari tidak surut, dua kota besar di selatan Baghdad, yakni Basrah dan Kufah menjadi tujuan selanjutnya. Di Basrah, ia berguru kepada Muhammad bin 'Abd al-A'la al-San'ani (w. 245 H/859 M), Muhammad bin Musa al-Harasi (w. 248 H/862 M), Abu al-Asy'as Ahmad bin al-Miqdam (w. 253 H/857 M), dan Abu al-Jawza' Ahmad bin 'Usman (w. 246 H/860 M). Di bidang tafsir, ia berguru di Basrah kepada Humayd bin Mas'adah dan Bisr bin Mu'az al-'Aqadi (w. akhir 245 H/859-860 M), meski sebelumnya banyak belajar tafsir dari Hannad bin al-Sari (w. 243 H/857 M) di Kufah.

Setelah beberapa waktu di dua kota tersebut, At-Tabari kembali ke Baghdad dan menetap untuk waktu yang lama. Ia memusatkan perhatian pada ilmu qira'ah (cara baca) dan fikih. Gurunya ketika itu adalah Ahmad bin Yusuf al-Sa'labi, Al-Hasan bin Muhammad al-Sabbah al-Za'farani, dan Abi Sa'id al-Astakhari.

At-Tabari kembali melakukan perjalanan ilmu ke berbagai kota, khususnya untuk mendalami ilmu bahasa, sastra, dan qira'ah. Hamzah dan warasy termasuk orang banyak menyumbangkan ilmunya kepada At-Tabari. Keduanya tidak saja dikenal dibagdad, tetapi juga di Mesir, Syam, Fustat, dan Beirut.

Dorongan kuat untuk menulis kitab tafsir juga didukung oleh gurunya seperti Sufyan bin 'Uyainah, Waqi' bin al-Jarrah, Syu'bah bin al-Hajjaj, Yazid bin Harun, dan 'Abd bin Hamid.

At-Tabari banyak menulis kitab berkaitan dengan berbagai bidang ilmu, seperti tafsir, sejarah, Hadis, hukum, teologi, akhlak, dan lain-lain. Diantara karyanya yang terkenal berjudul Tarikh ar-Rusul wa al-Muluk (Sejarah Para Rasul dan Raja), atau lebih dikenal sebagai Tarikh at-Tabari. Kitab ini berisi sejarah dunia hingga tahun 915 M. Karyanya terkenal karena keakuratannya dalam menuliskan sejarah Arab dan Muslim.

Karyanya yang terkenal yang lain adalah di bidang tafsir berjudul Tafsir at-Tabari. Kitab ini sering dirujuk oleh pemikir Muslim lainnya, seperti Bagawi, As-Suyuti, dan juga Ibnu Kasir.

At-Tabari wafat hari Senin, 27 Syawal 310 H bertepatan dengan 17 Februari 923 M, pada usia 85 tahun.

Imam Ibnu Kasir.

Nama lengkapnya, Imaduddin Isma'il ibn 'Umar ibn Kasir al-Qurasyi al-Busrawi, lahir tahun 701 H/1302 M di Mijdal, sebuah tempat di kota Basrah. Ayahnya, seorang khatib namun meninggal ketika ia baru berusia empat tahun. Selanjutnya, Ibnu Kasir diasuh dan dididik oleh kakeknya, Syaikh Abdul Wahab. Pada usia lima tahun, ia diajak ke Damsik, negeri Syam (Syiria) pada tahun 706 H.

Ulama-ulama yang pernah menjadi gurunya adalah: 
  1. Syaikh Burhanuddin Ibrahim bin Abdirrahman al-Fazari, yang terkenal dengan nama Ibnu al-Farkah (wafat 729 H).
  2. Isa bin al-Mut'im di Damsyik, Syiria.
  3. Ahmad bin Abi Talib, terkenal dengan nama Ibnu Syahnah (wafat 730 H).
  4. Ibnu al-Hajjar (wafat 730 H).
  5. Bahauddin al-Qasim bin Muzaffar bin Asakir, ahli Hadis negeri Syam yang wafat pada tahun 723 H.
  6. Ibnu asy-Syirazi.
  7. Ishaq bin Yahya al-Amidi Afifuddin, ulama Zahiriyah (Wafat 725 H).
  8. Muhammad bin Zarrad, menyertai Syaikh Jamaluddin Yusuf bin az-Zaki al-Mizzi (wafat 742 H).
  9. Syaikhul Islam Taqiyuddin Ahmad bin Abdil Halim bin Abdis Salam bin Taimiyyah (wafat 728 H).
  10. Syaikh Al-Hafiz, seorang ahli tarikh (sejarah).
  11. Syamsuddin Muhammad bin Ahmad bin 'Usman bin Qayyim az-Zahabi (wafat pada tahun 748 H).
  12. Abu Musa al-Qarafi, ulama Mesir yang memberi beliau ijazah.
  13. Abu Fath ad-Dabbusi.
  14. Ali bin Umar as-Sawani.
Banyak ulama yang memuji Ibnu Kasir. Sebagai contoh, Al-Hafiz az-Zahabi dalam kitab Al-Mu'jam al-Mukhtas mengatakan: "Ia adalah seorang imam lagi pemberi fatwa, ahli Hadis yang pakar, ahli fikih yang berwawasan luas, ahli tafsir dan memiliki banyak tulisan yang bermanfaat".

Al-Hafiz bin Hajar al-'Asqalani dalam kitab Ad-Durar al-Kaminah mengatakan: "Ia selalu menyibukkan diri dengan Hadis, menelaah matan dan rijal Hadis. Beliau adalah orang yang memiliki hafalan yang banyak, kecerdasannya bagus, memiliki banyak karya tulis semasa hidupnya, dan telah memberikan banyak manfaat kepada orang-orang sepeninggalnya".

Beberapa karya Ibnu Kasir yang terkenal adalah:
  1. Tafsir al-Quran, kitab tafsir berbentuk riwayat, telah diterbitkan berulang kali dan telah diringkas oleh banyak ulama.
  2. Al-Bidayah wa an-Nihayah, terdiri dari 14 jilid, berisi kisah para Nabi dan umat terdahulu, Sirah Nabawiyyah, dan sejarah Islam.
  3. At-Takmil fi Ma'rifat as-Siqat wa Du 'afa wa al-Majahil. Didalamnya terangkum dua kitab karya guru beliau, yaitu Al-Mizzi dan Az-Zahabi (kitab Tahzibul Kamal fi Asma' Rijal dan kitab Lizan I'tidal fi Naqdir Rijal).
  4. Jami' al-Masanid, berisi Musnad Imam bin Hanbal, Al-Bazzar, Abu Ya'la al-Musili, Ibnu abi Syaibah, beserta Kutubus Sittah yang disusun berdasarkan bab-bab fikih.
  5. Tabaqat asy-Syafi'iyyah, berisi biografi Imam Asy-Syafi'i.
  6. Sirah Nabawiyyah, berisi sejarah Nabi Muhammad Saw.
Menurut Al-Hafiz bin Hajar al-' Asqalani, Ibnu Kasir kehilangan penglihatan di akhir hayatnya. Ia wafat di Damaskus, Syam pada tahun 774 H/1373 M.

Demikianlah biografi Ulama-ulama Tafsir yang terkenal, dan mohon maaf atas segala kekurangan. Semoga bermanfaat bagi kita semua. Amiiin!

No comments:

Post a Comment