Friday, December 9, 2016

Pengertian Praaksara dan Pembagian Zaman Praaksara.



Kita dapat mengetahui masa lalu karena adanya bukti sejarah yang berupa tulisan. Akan tetapi, bagaimana jika masa lalu tersebut belum mengenal tulisan?. Untuk mengetahui hal tersebut melalui bukti-bukti arkeologis dari masa itu. Bukti-bukti tersebut berupa fosil dan artefak yang didapat melalui penggalian-penggalian lapisan tanah.

Pengertian Praaksara dan Pembagian Zaman Praaksara

Kehidupan masa lampau manusia dibedakan menjadi dua masa, yaitu masa manusia belum mengenal aksara dan masa manusia sudah mengenal aksara atau tulisan. Masa ketika manusia belum mengenal aksara disebut praaksara, sedangkan masa ketika manusia sudah mengenal tulisan disebut sejarah.

Menyusun kisah kehidupan manusia praaksara sangatlah sulit. Penelitian mengenai kehidupan mereka hanya dapat dilakukan dengan meneliti benda-benda peninggalannya. Benda-benda praaksara itu dapat berupa alat-alat dari batu, kayu, tanah, dan juga fosil. Dari hasil penelitian benda-benda praaksara tersebut, cara hidup manusia praaksara dapat diketahui. Akan tetapi, benda-benda buatan manusia itu hanya sebagian kecil yang sampai pada kita, yaitu yang terbuat dari batu dan logam.

Zaman Praaksara di Indonesia berdasarkan benda-benda hasil budayanya dapat dibagi menjadi zaman Batu dan zaman Logam.

Zaman Batu


Pada saat manusia belum mengenal logam, peralatan hidup manusia zaman Praaksara dibuat dari batu. Hal inilah yang mendasari zaman ini disebut zaman Batu. Zaman Batu dibagi menjadi tiga bagian, yaitu zaman Palaeolithikum, Mesolithikum, dan Neolithikum.

  1. Zaman Palaeolithikum atau Zaman Batu Tua. Pada zaman Palaeolithikum, peralatan manusia dibuat dari batu yang dikerjakan secara kasar. Kehidupan manusianya pun nomaden atau belum beretempat tinggal menetap. Bersifat food gathering atau mengumpulkan makanan dari lingkungan sekitar dan belum masak.
  2. Zaman Mesolithikum atau Zaman Batu Tengah. Pada zaman Mesolithikum, peralatan manusia masih menyerupai peralatan zaman Palaeolihikum. Namun kehidupan manusia sudah mulai bertempat tinggal menetap.
  3. Zaman Neolithikum atau Zaman Batu Muda. Pada zaman Neolithikum, peralatan manusia dibuat dari batu yang sudah halus dan mempunyai bentuk yang indah. Kehidupan manusia sudah menetap dan hidup dari bercocok tanam. Bersifat food producing atau makanan telah diproduksi sendiri dan sudah dimasak.
Zaman Logam
Pada zaman Logam, manusia sudah mampu melebur logam untuk membuat peralatan hidup. Peralatan dari logam lebih kuat dan lebih mudah pengerjaannya daripada bahan batu. Zaman Logam dibagi menjadi tiga zaman, yaitu zaman Tembaga, zaman Perunggu, dan zaman Besi.
  1. Zaman Tembaga. Peralatan tembaga hanya dikenal dibeberapa bagian dunia saja. Indonesia tidak mengalami zaman Tembaga. Jadi, kehidupannya langsung meningkat dari zaman Neolithikum ke zaman Perunggu.
  2. Zaman Perunggu. Pada zaman Perunggu, manusia sudah menemukan logam campuran yang lebih keras daripada tembaga, yaitu perunggu. Perunggu merupakan logam hasil campuran tembaga dan timah. Jenis benda perunggu yang terkenal di Indonesia adalah nekara, berbagai jenis kapak, bejana, boneka-boneka, perhiasan, dan senjata-senjata.
  3. Zaman Besi. Manusia zaman Praaksara sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituangkan menjadi peralatan yang diperlukan. Zaman Besi merupakan zaman terakhir dari masa Praaksara. Namun, kita harus ingat bahwa sampai zaman modern pun logam besi maupun batu masih dipakai sebagai bahan pembuat berbagai macam alat keperluan manusia. Jadi, istilah zaman Batu dan zaman Besi hanya dipakai untuk menunjukkan suatu bahan yang menjadi bahan utama pembuatan peralatan dalam suatu zaman dengan tidak mengabaikan adanya bahan-bahan lain.

No comments:

Post a Comment