Monday, December 19, 2016

Pengertian, Tahap, dan Proses Sosialisasi.

Sosialisasi adalah suatu proses sosial yang terjadi apabila seseorang mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku yang sesuai dengan perilaku kelompoknya. Peter L. Berger, sosiolog dari Amerika Serikat menjelaskan bahwa sosialisasi adalah proses pada seorang anak yang sedang belajar menjadi anggota masyarakat. Adapun yang dipelajari dalam proses sosialisasi adalah peranan pola hidup dalam masyarakat yang sesuai dengan nilai dan norma ataupun kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat.
Tujuan sosialisasi adalah :
  1. Memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat.
  2. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk berkomunikasi secara efektif.
  3. Membuat seseorang mampu mengembalikan fungsi-fungsi organik melalui latihan introspeksi yang tepat.
  4. Menanamkan nilai-nilai dan kepercayaan kepada seseorang yang mempunyai tugas pokok dalam masyarakat.
Di samping proses sosialisasi, terjadi juga proses enkulturasi atau proses pembudayaan, yaitu mempelajari kebudayaan sendiri dengan cara mempelajari adat istiadat, bahasa, seni, agama, dan kepercayaan yang hidup dalam lingkungan kebudayaan masyarakat.

Tahap dan Fungsi Sosialisasi

Keberhasilan sosialisasi sangat ditentukan oleh kebudayaan suatu masyarakat. Oleh karena itu, sosialisasi pada masyarakat yang satu berbeda dengan sosialisasi masyarakat yang lain. Misalnya, pola pengasuhan pada masyarakat desa berbeda dengan pola pengasuhan pada masyarakat kota. Begitu juga sosialisasi anak orang miskin berbeda dengan sosialisasi anak orang yang kaya.
Proses sosialisasi terjadi melalui tiga tahap sebagai berikut.
  1. Tahap Pertama. Pada tahap pertama, anak mulai belajar mengambil peran orang-orang di sekelilingnya, terutama orang yang paling dekat dalam keluarganya, seperti ayah, ibu, saudara, kakek, dan nenek.
  2. Tahap Kedua. Pada tahap kedua, anak mengetahui peran yang harus dijalankannya dan mengetahui peran yang harus dijalankan oleh orang lain. Misalnya dalam suatu pertandingan sepak bola. Ia tidak hanya mengetahui apa yang diharapkan orang lain darinya, tetapi juga sesuatu yang diharapkan dari orang lain yang ikut bermain. Ketika bermain sebagai penjaga gawang, anak juga mengetahui peran yang dijalankan oleh pemain lain, baik kawan, lawan, wasit, hakim garis, ataupun penonton.
  3. Tahap Ketiga. Pada tahap ketiga, anak dianggap mampu mengambil peranan yang dijalankan orang lain dalam masyarakat luas. Misalnya, seorang anak perempuan yang telah memahami peranan yang dijalankan oleh ibunya dan memahami peranan sebagai pengurus OSIS di sekolah.
Adapun fungsi sosialisasi dalam pembentukan peran dan status sosial, antara lain
  • Dapat mempelajari dan menghayati norma-norma kelompok dimana ia hidup.
  • Dapat mengenal lingkungan yang lebih luas di masyarakat.
  • Dapat mengenal beberapa peran anggota masyarakat.
  • Dapat mengenal tentang status sosialnya di masyarakat.
  • Dapat mengembangkan kemampuannya sesuai peran dan status sosialnya.

No comments:

Post a Comment