Friday, December 9, 2016

Proses Pelapukan, Proses Erosi dan Penyebabnya.

Bentuk muka bumi terus mengalami perubahan akibat terjadinya tenaga eksogen. Akibat proses tenaga eksogen akan terjadi perombakan muka bumi. Faktor yang berperan dalam proses tenaga eksogen adalah angin, air, organisme, sinar matahari, dan es. Tenaga ini dapat menyebabkan pelapukan, erosi, denudasi, tanah longsor, tanah menjalar, dan sedimentasi. Pelapukan adalah proses kehancurannya batu-batuan. Pelapukan dibedakan menjadi tiga macam, yaitu pelapukan fisis, organis, dan kimiawi.

Pelapukan Fisis/Mekanis

Pelapukan fisis atau mekanis adalah pecahnya bongkah batuan yang besar menjadi bagian yang lebih kecil. Pelapukan fisis terjadi akibat pemanasan dan pendinginan berganti-ganti antara siang dan malam. Batuan yang terkena sinar matahari akan mengembang dan terkena dingin akan mengerut. Akibatnya, batuan menjadi retak dan hancur. Aliran sungai yang kuat juga dapat merusak dan mengikis batu-batuan. Gelombang laut yang kuat dapat menghancurkan dan mengikis batuan di pantai.

Pelapukan Organis

Pelapukan organis adalah pelapukan yang terjadi karena pengaruh organisme. Misalnya, akar tumbuh-tumbuhan yang kuat dapat menembus dan memecah batu-batuan. Berbagai jenis hewan kecil juga dapat merusak atau menggemburkan tanah. Walaupun begitu, manusia telah mampu menciptkan alat untuk menghancurkan batuan atau menggemburkan tanah.

Pelapukan Kimiawi

Pelapukan kimiawi adalah pelapukan yang terjadi sebagai akibat proses kimia. Misalnya, air hujan yang mengandung zat asam dan zat asam arang dapat melarutkan batu kapur sehingga daerah ini mengalami kerusakan. Di daerah-daerah batu kapur terjadi gejala karst, seperti doline, gua, dan sungai bawah tanah, serta stalaktif dan stalagmit di dalam gua batu kapur. Gejala karst banyak terjadi di daerah Gunung Kidul dan sekitar Pegunungan Seribu (Wonogiri-Wonosari), daerah Nusa Kambangan dan Kebumen (Jawa Tengah).

Proses Erosi dan Penyebabnya

Erosi (Pengikisan)

Erosi adalah terlepas dan berpindahnya material batuan oleh tenaga-tenaga (pengikisan). Tenaga-tenaga erosi tersebut berasal dari gelombang dan arus laut, angin (erosi angin), gletser (eksharasi), air yang mengalir, dan erosi tanah.
  1. Erosi laut (erosi pantai) adalah erosi yang disebabkan oleh ombak (gelombang) laut sehingga pantai menjadi terkikis, misalnya yang terjadi di pantai barat Pulau Sumatra dan Pulau Jawa.
  2. Erosi angin adalah pengikisan yang disebabkan oleh angin, biasanya terjadi di daerah gurun.
  3. Erosi es (gletser) adalah pengikisan yang dilakukan oleh gletser (lapisan es yang mencair) di daerah pegunungan. Batu-batuan yang berada di bawahnya terseret ke daerah yang lebih rendah disebut morena.
  4. Erosi air mengalir (sungai) adalah erosi atau pengikisan tanah oleh air yang mengalir, tanah akan terkelupas sehingga terbentuk parit-parit, sungai-sungai bertambah dalam dan lebar serta terbentuk lembah-lembah dan jurang yang dalam.
  5. Deflasi adalah perombakan batuan yang sudah terpecah akibat pelapukan dan diterbangkan angin.
  6. Erosi tanah adalah perusakan atau pemindahan tanah sebagaian atau seluruhnya. Pengikisan ini banyak terjadi di daerah yang curah hujannya tinggi dan daerah kering.

Denudasi, Tanah Longsor, dan Tanah Merayap 

Denudasi adalah peristiwa pengelupasan batuan induk yang telah mengalami proses pelapukan akibat pengaruh aliran sungai, panas matahari, angin, hujan, embun yang membeku, dan es yang bergerak ke laut.

Hal-hal yang menyebabkan terjadinya denudasi adalah sebagai berikut:
  1. Kemiringan lereng cukup curang.
  2. Lapisan tanah kedap air dan lunak sehingga menjadi bidang hancur bagi lapisan di atasnya.
  3. Tanah banyak mengandung air sehingga terjadi jenuh air.
Bentuk denudasi yang sama dengan tanah longsor adalah tanah merayap (soil creep). Tanah merayap adalah tanah yang bergerak secara perlahan dari atas lereng bukit ke bawah.

Sedimentasi

Sedimentasi adalah pengendapan benda padat karena pengaruh gaya berat. Proses sedimentasi terjadi karena bahan-bahan diangkut oleh aliran air, gelombang, arus laut, angin, dan gletser serta diendapkan di suatu tempat.
Jenis-jenis sedimentasi adalah sebagai berikut.
  1. Sedimentasi fluvial adalah proses pengendapan material yang diangkut air sungai.
  2. Sedimentasi aeolis adalah proses pengendapan material yang diangkut angin.
  3. Sedimentasi marine adalah material hasil abrasi yang diangkut dan diendapkan di sepanjang pantai.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya terdapat empat macam sedimen sebagai berikut:
  1. akuitis: pengendapan oleh air;
  2. aeris (aeolis): pengendapan oleh angin;
  3. glasial: pengendapan oleh es;
  4. marin: pengendapan oleh air laut.
Berdasarkan tempatnya dibedakan menjadi lima macam sedimen sebagai berikut:
  1. pengendapan di darat;
  2. fluvial: pengendapan di sungai;
  3. limnis: pengendapan di rawa-rawa atau danau;
  4. marin: pengendapan di laut;
  5. glasial: pengendapan di daerah es.

No comments:

Post a Comment