Friday, January 25, 2019

Pengertian Ulil Amri dan Cara Mentaatinya.

Manusia hidup tidak lepas dari segala urusan, sebab manusia hidup di dunia ini semuanya mesti berusaha untuk memenuhi kebutuhan. Kebutuhannya terutama kebutuhan pokok jasmani berupa sandang, pangan, papan, dan kebutuhan pokok rohani yaitu agama yang melahirkan keyakinan diri, keterangan, ketentraman dan kesejahteraan bathiniyah.

Dalam memenuhi kebutuhan tersebut ada kalanya terjadi persamaan-persamaan dan tidak jarang pula terjadi perbedaan-perbedaan. Manakala sedang terjadi persamaan kepentingan bisa melahirkan kerja sama antara manusia, namun apabila terjadi perbedaan maka sering kali pula menimbulkan gesekan-gesekan dan terjadi permasalahan-permasalahan.

Urusan manusia ini ternyata bertambah lama bertambah banyak dan rumit dan tidak semua urusan itu bisa ditangani sendiri. Umpanmanya urusan keamanan harus ada yang mengurus, urusan kemasyarakatan harus ada yang mengurus, urusan kesejahteraan harus ada yang mengurus. Agar manusia tidak saling bentrok, tidak saling jegal, tidak saling menindis dibutuhkan kepemimpinan untuk mengatur dan melaksanakan segala urusan umum itu dengan penuh keadilan dan keseimbangan.

Maka pemimpin (ulil amri) itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan bersama baik dalam keluarga yang disebut kepala keluarga, dalam masyarakat yang disebut pemimpin masyarakat berbagai tingkat seperti kepala desa (di desa), camat (di kecamatan), bupati di tingkat (kabupaten), gubernur di tingkat propinsi dan presiden (di tingkat negara).

Agar kepemimpinan masyarakat berjalan dengan baik demi tertibnya serta majunya kehidupan masyarakat, maka anggota masyarakat wajib mentaati pemimpin-pemimpinnya dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi (presiden). Ketaatan tersebut adalah mutlak, apabila pemimpin itu juga taat kepada aturan hukum yang berlaku, taat kepada agama yang dijunjung tinggi oleh masyarakat.

Agama Islam menganjurkan kepada kita untuk menghormati dan mentaati para pemimpin, baik pemimpin yang resmi (pemerintah) maupun pemimpin yang tidak resmi (para ulama). Al-Qur'an menegaskan agar kita taat kepada pemimpin yang taat kepada Allah dan Rasulnya, yaitu pemimpin yang melaksanakan agama Allah, tidak dzalim, jujur dan adil.

Apabila pemimpin itu berbuat tidak memperdulikan keadilan, dzalim dsb, maka kita tidak wajib taat, bahkan dengan kemampuan kita harus berusaha menghentikan kejahatan-kejahatannya. Adapun tata cara menghentikan kejahatan tersebut dengan cara yang dianjurkan oleh Rasulullah, sebagaimana dalam sabdanya/Hadis yaitu:
"Apabila kamu melihat kemungkaran maka cegahlah dengan tanganmu, bila tidak mampu maka dengan lidahmu, bila tidak mampu maka dengan hatimu, yang demikian adalah selemah-lemahnya iman" (H.R. Bukhari-Muslim)

Pengertian Ulil Amri

Ulil Amri berasal dari bahasa Arab artinya adalah: Pemerintah, pemimpin yang mengatur dan melayani urusan masyarakat.

Pemerintah : Adalah orang yang memerintah, mengatur dan melayani urusan yang menyangkut kepentingan masyarakat dalam suatu negara (Pemerintah berdasarkan undang-undang, sehingga fungsi negara atau pemerintahan berjalan dengan baik).

Pemimpin : Adalah orang yang memimpin sekelompok orang, baik kelompok kecil maupun kelompok lebih besar sesuai dengan sifat atau jenis organisasi kelompok yang dipimpinnya. Sebagai contoh ada pemimpin keluarga (Bapak/Ibu), pemimpin sekolah (kepala sekolah), pemimpin agama (ulama), pemimpin perusahaan (direktur) dsb.

Orang yang punya urusan : Maksudnya semua orang yang menjadi anggota organisasi itu. Apakah ia sebagai warga negara, sebagai anggota organisasi (perkumpulan), sebagai anggota keluarga dan lain-lainnya. Penduduk kota semuanya pasti mempunyai urusan dalam melaksanakan tugas kehidupannya.

Pada dasarnya setiap manusia adalah pemimpin. Presiden memimpin negara, ulama pemimpin agama, guru pemimpin muridnya, bapak pemimpin keluarganya, kita masing-masing adalah pemimpin diri kita. Semua kepemimpinan itu hendaklah dilaksanakan dengan baik dan benar sebab semuanya akan dipertanggung jawabkan kepemimpinannya dihadapan Allah sebagai pertanggung manusia terhaap Allah Swt.
"Setiap kamu adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan ditanya pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya masing-masing" (H.R. Bukhari-Muslim).


Cara Mentaati Ulil Amri

Mentaati kebijaksanaanya.

Kebijaksanaan pemimpin yang baik dan benar harus ditaati, karena kebijaksanaan tersebut telah diambilnya untuk kepentingan dan kebaikan masyarakat yang dipimpinnya. Contoh: Pemerinyah mengambil kebijksanaan agar harga semen tidak terlalu tinggi dan menyengsarakan konsumen maka perlu ditangkan semen dari luar negeri.

Melaksanakan Perintahnya.

Perintah pemimpin yang baik dan benar wajib dilkasanakan oleh rakyatnya, contohnya: Pemerintah memerintahkan untuk mengamankan negara dari gangguan keamanan, rakyat harus mau melaksanakan siskamling.

Menjaga Amanatnya.

Amanat pemerintah yang baik dan benar harus dijunjung tinggi, dijaga agar tujuan pembangunan berhasil contohnya: pemerintah mengamanatkan kepada rakyat agar menjaga nama baik bangsa diluar negeri, jangan menjelek-jelekkan atau merendahkan martabat bangsanya sendiri atau merendahkan pemimpinnya sendiri.

Menghargai Gagasan-gagasannya.

Gagasan-gagasan pemerintah yang baik dan benar harus kita hargai sebagai contoh: gagasan pemerintah tentag wajib belajar 9 tahun pada awalnya merupakan gagasan, setelah dikaji dan diuji kelayakannya barulah menjadi ketetapan/keputusan.

Melaksanakan Peraturan.

Aturan-aturan pemerintah yang telah disepakati oleh DPR dan ditetapkan oleh undang-undang, harus kita laksanakan, contohnya: Peraturan pemerintah tentang perpajakan, pendidikan dsb. 








No comments:

Post a Comment