Friday, January 25, 2019

Kiat-Kiat Menjadi Seorang Guru Penulis.


Kiat menulis merupakan suatu hal yang penting bagi guru sebagai bahan untuk menyikapi proses penulisan. Kali ini secara khusus akan menguraikan kiat-kiat bagi guru untuk menjadi seorang penulis yang handal, baik untuk kepentingan pembelajaran maupun untuk pengembangan profesinya sebagai tenaga pendidik professional.

Berikut adalah beberapa kiat agar menulis tidak terhambat.

Tuliskanlah apa yang ada dalam pikiran anda. Jangan pernah berhenti menuliskan apa yang ada dalam pikiran. Apakah hal itu terkait dengan masalah yanh dihadapi dengan siswa, media pembelajaran, sumber belajar, materi pembelajaran, atau peran orangtua dalam pembelajaran, dan sebagainya. Pokoknya semua yang ada dalam pikiran anda harus segera dituliskan. Jangan terganggu dengan pikiran “apakah tulisan ini bagus atau tidak”, yang penting “tuliskan”.

Sediakan media untuk menampung tulisan anda. Media ini dapat berupa buku tulis, mesin tik, computer PC (personal computer), atau laptop. Bahkan anda pun dapat menggunakan buku (tulis) saku untuk menuliskan berbagai fenomena dan pikiran yang muncul setiap saat. Bagi guru, fenomena, permasalahan, ide pembaruan tidak akan pernah surut dari kehidupannya sebagai pendidik. Dalam pelaksanaan kerjanya, guru berinteraksi secara terus menerus dengan peserta didik, rekan kerja seprofesi (guru-guru lain), pimpinan institusi (kepala sekolah), Pembina profesi (pengawas sekolah), stakeholder (orangtua, pemerintah daerah, kecamatan, kelurahan, rukun warga, rukun tetangga, tokoh masyarakat, dan dunia usaha/dunia industri) semuanya memberikan peluang untuk memunculkan masalah dan ide pembaruan. Oleh karena itu, anda diharapkan untuk memiliki dan selalu siap menuliskan apa yang ditemui dan terlintas dalam pikiran. Buku catatan dapat menjadi salah satu fasilitas yang paling mudah untuk itu.

Cobalah menempatkan diri anda pada sudut pandang yang berbeda. Cobalah untuk memandang apa pun yang ditemui dan ditulis dari sudut pandang yang berlawanan untuk sementara waktu. Ini memberikan kesempatan pada anda untuk berpikir tentang masalah itu secara objektif sekaligus kreatif. Misalnya, untuk menuliskan cara pembelajaran yang efektif. Cobalah untuk berpkir bahwa anda adalh siswa atau orangtua. Cobalah merasakan dari sudut pandang yang berbeda. Tanyalah diri kita, “Jika kita sebagai siswa, apakah kita akan merasa senang dengan pembelajaran yang terjadi?” Tentu hal ini akan memberikan kesegaran pada diri anda dalam merumuskan cara jitu mewujudkan pembelajaran yang efektif.

Sekali waktu, cobalah untu keluar dari aktivitas rutin anda sebagai guru. Cobalah menulis pada waktu yang berbeda dari kebiasaan sehari-hari. Naik sepeda atau jalan kaki kesekolah, berbelanja di pasar yang berbeda, atau ambillah jalan lain menuju ke rumah sepulang dari sekolah. Melakukan hal-hal secara berbeda membuat anda dapat melihat segala sesuatu dengan cara baru dan membuat hubungan-hubungan yang tak pernah anda rasakan sebelumnya. Mengapa hal ini perlu? Menulis merupakan upaya untuk menuangkan ide, gagasan, dan pikiran-pikiran baru. Inilah media untuk mengisi pikiran anda dengan hal-hal baru.

Selingi proses menulis dengan berbagai kegiatan kecil. Kadang-kadang anda perlu mengesampingkan tulisan yang sedang digarap. Pergilah jalan-jalan dan kemudian kembalilah pada pekerjaan dalam keadaan segar, atau kerjakanlah sesuatu yang lain untuk sementara waktu. Hal ini ditujukan untuk menyegarkan pikiran penulis. Ketika terasa buntu dalam berpikir. Kebekuan menulis sering muncul ketika penulis akan menyelesaikan tulisannya. Untuk itu, tinggalkan sebentar atau selingilah dengan kegiatan yang lain sebelum kembali menulis.

Ubahlah lingkungan anda sebagai guru ketik menulis. Temukan spot baru untuk menggarap tulisan, parkirlah kendaraan anda di suatu tempat yang menghadap pemandangan indah, seperti gunung, perkebunan, persawahan, laut kemudian menulislah. Anda juga dapat menulis di halaman belakang, di teras atau tempat-tempat lain untuk perubahan suasana.
Cobalah membicarakan tulisan Anda dengan orang lain, khususnya siswa Anda. Walaupun mereka tidak paham sepenuhnya, tetapi biasanya mereka memiliki pendapat dari sudut pandang yang berbeda. Jadi, Anda dapat menarik benang merah dari pendapat orang lain untuk memperkaya isi tulisan tersebut.

Luangkanlah waktu Anda selama sejam setiap harinya. Misalnya sebelum atau setelah tidur malam. Penyelesaian sebuah tulisan tidak harus dilakukan sekaligus, sehingga Anda akan selalu berada di depan computer selama berhari-hari. Luangkanlah beberapa jam sehari untuk kegiatan Anda menulis. Waktu satu jam dapat tersedia kapan saja, tetapi lebih mudah untuk mengatur jadwal jika sebelum atau setelah tidur malam. Dalam kurun waktu dua bulan, guru sudah dapat satu buku, artikel, makalah, atau best practice.

Akseslah internet (jika memungkinkan). Internet merupakan dunia baru yang penuh dengan informasi. Apakah terkait dengan pengetahuan, berita, bahan ajar, hiburan, bahkan bisnis. Keterbukaan informasi bagi guru melalui internet akan mempermudah untuk mendapatkan bahan-bahan penulisan, selain memberikan penyegaran ketika guru merasa buntu dalam menulis. Bahkan guru dapat masuk dalam satu komunitas penulis, guru mata pelajaran, pendidik, alumni, dan sebagainya. Permasalahan dan isu-isu kontemporer pun tersedia lengkap di internet. Untuk itu penting bagi guru dan penulis untuk mampu mengakses internet.

Kerjakanlah aktivitas menulis dengan senang hati. Rasa senang dalam menulis akan sering muncul ketika penulis memiliki visi yang jelas mengenai arah dan tujuan menulis. Semakin dekat Anda dengan arah dan tujuan penulisan, maka akan semakin sering muncul rasa senang dalam diri penulis. Sukses itu tidak harus menjadi orang terkenal terlebih dahulu, banyak juga orang sukses yang tidak terkenal. Oleh karena itu, penulis harus memiliki visi yang jelas mengenai perannya dalam kehidupan, apakah visi di pekerjaan, di keluarga ataupun di masyarakat. Dari visi yang jelas seorang penulis akan menemukan dan memiliki gairah yang luar biasa untuk melakukan berbagai hal, termasuk menulis. Walaupun demikian, tidak serta merta menulis itu jadi lancar, kadang-kadang rasa bosan, jemu, kebuntuan dalam berpikir membayangi proses penyelesaian tulisan. Jangan khawatir, jalani prosesnya dalam menguatkan visi penulis. “Selamat mencoba….!”

No comments:

Post a Comment