Wednesday, January 23, 2019

Pengertian Ahlussunnah Wal Jama'ah dan Tokoh-Tokohnya.


Dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang Ahlussunah waljamaah atau biasa disingkat dengan istilah Aswaja. Aswaja adalah merupakan istilah yang diperebutkan maknanya oleh berbagai firqah atau kelompok Islam. Hal itu karena ahlussunah waljamaah merupakan suatu kelompok yang benar dan akan masuk ke dalam surga. Hal ini dinyatakan dalam hadits Nabi yang berbunyi:
“Rasulullah saw bersabda: demi Tuhan yang menguasai jiwa Muhammad, sungguh ummatku nanti akan pecah menjadi 73 golongan, satu golongan akan masuk surge dan yang 72 golongan akan masuk neraka, seorang sahabat bertanya, “siapakah mereka yang masuk surga itu, ya Rasulallah? “ Rasul menjawab “mereka itu adalah Ahlus Sunnah wal Jama’ah.” (H.R. Imam Thobrani).
Memang tidak mudah untuk membedakan antara aswaja yang sebenarnya dengan aswaja yang palsu. Kita baru bisa mengetahui kelompok mana yang tidak sebagai pengikut Aswaja, ketika mereka selalu membid’ahkan beberapa ajaran yang dipraktekkan oleh ulama NU. Mereka tidak setuju dengan budaya yang ada di NU seperti tahlilan dan untuk menerapkan ajaran-ajaran Islam. Mereka juga tidak setuju dengan Negara Pancasila yang dinilainya bukan Negara Islam.

Jadi apa yang dipraktekkan oleh ulama NU memiliki landasan agama yang kuat berdasarkan pada alasan dan dalil-dalil Al-Qur’an.

Pengertian Ahlussunnah Waljama’ah

Untuk memahami tentang Ahlussunnah Waljama’ah terlebih dahulu harus kita pahami pengertiannya. Pengertian Ahlussunnah Waljama’ah adalah sebagai berikut:

  • Secara bahasa, terdiri dari 3 kalimat yaitu, Ahlun yang berarti pengikut, As-Sunnah yang berarti jejak Nabi. Al-Jama’ah yang berarti kumpulan atau kelompok (kelompok sahabat Nabi/Tabi’in, dan murid para sahabat nabi/Tabi’it Tabi’in)
  • Secara Istilah adalah, Golongan yang selalu setia mengikuti dan berpegang teguh pada jejak langkah Rasulullah saw. Sebagaimana yang dipraktekkan bersama para sahabatnya semasa hidup dan apa yang dipraktekkan sahabat sepeninggal beliau khususnya Khulafaur Rasyidin.
Jejak langkah Rasul semuanya berasal dari wahyu yang berupa kitab suci al-Qur’an dan sunnah Rasul yang meliputi aqwal (ucapan), ahwal (perbuatan), dan taqrir (penetapan) Rasul. Jejak langkah Rasul tersebut dipegang teguh dan diamalkan oleh para sahabat sehingga menjadi sunahnya, kemudian diteruskan kepada tabi’in dan tabi’it tabi’in.

Ahlusunnah waljama’ah dapat juga di sebut “assawadul A’dhom” yakni golongan terbesar umat Islam yang di dalamnya terdapat para ulama ahlul haq dari berbagai keahlian ilmu. Ada ahli fikih, ilmu kalam, hadis, tafsir, tasawuf dan sebagainya.
Rasulullah saw, berpesan:
“Hendaknya kamu semua berpegang teguh pada sunnahku, dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk”. (HR. Abu Daud dan Turmudzi).

Tokoh-tokoh Ahlussunnah Wal Jama’ah

Ahlussunnah Wal Jama’ah lahir pada tahun 3 H/661 M melalui upaya:

  • Abu Hasan Ali al-Asy’ari, tahun 260-324 H. Seorang ulama mu’tazilah yang lebih terkenal dengan nama imam Asya’ari. Lahir di Basrah (Iraq) pada tahun 260 H.
  • Abu Manshur Muhammad bin Mahmud. Abad III H. Dikenal dengan nama al-Maturidi. Beliau lahir di Uzbekistan dan pada tahun 333 H.
Al-Maturidi sebagai seorang tokoh memiliki karangan-karangan kitab. Di antara karangannya yang tercacat adalah Risalah fi al-a’qa’id dan syarh al-Fiqh al-Akbar. Sebagai pengikut Abu Hanifah yang banyak memakai rasio dalam pandangan keagamaannya, al-Maturidi banyak pula memakai akal dalam pandangan keagamaannya.

Demikian ulasan singkat tentang Ahlussunnah Wal Jama’ah (Aswaja) semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin…




No comments:

Post a Comment