Saturday, November 4, 2017

Peribahasa Indonesia



~ CABAI ~

Kecil-kecil cabe rawit.
Meskipun kecil tetap berani ; meskipun kecil tetapi pandai.
Siapa makan cabai, akan merasa pedas.
Orang yang melakukan kejahatan, pasti akan merasakan akibatnya.

~ CABIK ~

Mencabik baju di dada.
Menceritakan rahasia keluarga kepada orang lain.
Mencabik mudah, menjahit susah.
Berbuat kejahatan akan lebih mudah daripada berbuat kebaikan : mencari musuh lebih muda daripada mencari seorang sahabat.

~ CACING ~

Cacing hendak menjadi ular
Mengharapkan sesuatu yang tidak disesuaikan dengan keadaan.
Cacing hendak menelan naga
Rakyat kecil yang ingin melawan penguasa.

~ CALAK ~

Calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum tiba
Cobalah dahulu mengerjakan pekerjaan itu sendiri, sebelum meminta bantuan pada orang yang lebih pandai.

~ CAMPUR ~

Bercampur maling sekurang-kurangnya jadi pencecak
Pergaulan akan mempengaruhi dan merubah sifat seseorang.

~ CANDU ~

Seperti orang makan candu, dengan candu sampai mati
Orang yang mempunyai sifat jahat sulit untuk diperbaiki.

~ CELAKA ~

Tiap-tiap celaka pasti ada gunanya
Setiap musibah pasti ada hikmahnya.

~ CEMPEDAK ~

Seorang saja makan cempedak, semua kena getahnya
Salah satu anggota keluarga ada yang berbuat salah, seluruh anggota keluarga ikut menanggung akibatnya.
Mencari cempedak di bawah pohon kelapa
Mengharapkan sesuatu yang tak mungkin terjadi/sia-sia.

~ CENCANG ~

Cencang berlandasan, lompat bertumpu
Mengerjakan sesuatu akan lebih muda bila menggunakan peralatan.
Cencang air tidak putus, pancung abu tidak berbekas
Dua orang sahabat karib yang sulit untuk dipisahkan.

~ CENDAWAN ~

Bagai cendawan di musim hujan
Sesuatu yang penyebarannya cepat sekali.
Dimana cendawan tumbuh, disitu tembilang terentak
Dimana masalah itu timbul, disitulah penyelesaiannya.

~ CEPAT ~

Cepat tangan terjembakan, cepat kaki terlangkahkan, cepat mulut terkatakan
Orang yang lamban dalam segala hal akan mencelakakan dirinya sendiri.

~ CERAI ~

Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Bila kita bersatu maka segala masalah akan mudah untuk diselesaikan.
Bercerai tidak bertalak
Orang yang telah melakukan hubungan suami istri sebelum menikah.

~ CERDIK ~

Siapa cerdik naik tinggi, siapa calak menang terhitung
Orang yang pandai berbicara untuk menutupi kesalahannya, sehingga orang lain akan percaya bahwa ia benar.
Cerdik bagai ekor kerbau
Orang yang sangat bodoh, sehingga selalu menyusahkan keluarganya.

~ CERMIN ~

Kilat cermin sudah di muka, kilat beliung sudah di kaki
Niat jahat yang sudah diketahui masyarakat.
Jangan bercermin di air keruh
Janganlah member contoh yang buruk kepada orang yang bodoh.

~ CINCIN ~

Seperti cincin dengan permata
Sepasang suami istri yang serasi dan harmonis.
Cincin emas takkan tampan bersama kaca
Seorang gadis yang kaya dan cantik mendapatkan suami yang miskin dan jelek wajahnya.

~ CINTA ~

Pucuk dicinta, ulam pun tiba
Harapan yang telah menjadi kenyataan.

~ COCOK ~

Bagai kerbau dicocok hidungnya
Orang bodoh akan selalu mengikuti apa yang diperintahkan oleh orang lain.

~ CUBIT ~

Siapa yang kena cubit, akan merasa pedih
Orang yang bersalah akan terasa kalau mendapatkan sindiran.
Jangan mencubit kalau tidak mau dicubit
Jangan suka menyakiti hati orang lain kalau tidak ingin disakiti

~ DADA ~

Membusungkan dada
Orang yang suka menyombongkan diri.
Merengkuh ke dada
Orang yang ingin mendapatkan sesuatu yang lebih banyak.
Membelah dada, melihat hati
Berusaha meyakinkan hati seseorang ; menyatakan kesungguhan.

~ DAGING ~

Sebusuk daging dikincah, dimakan juga, seharum tulang dibuang
Berusaha menghapus aib dalam keluarga, aib orang lain tak dihiraukan.

~ DAHULU ~

Yang dahulu mendapat, yang kemudian ketinggalan
Keadaan yang lebih baik dibawah penguasa yang dulu daripada yang sekarang.
Dahulu bajak daripada jawi
Mendahulukan kepentingan orang banyak daripada kepentingan pribadi.

~ DALAM ~

Dalam laut dapat diduga, dalam hati tak dapat diterka
Sulit untuk menebak isi hati seseorang.
Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberangan
Sudah mengetahui maksud seseorang sebelum dia mengatakannya.

~ DARA ~

Bagai anak dara sudah berkaki
Seorang gadis yang tidak tahu malu.
Bagai anak dara mabuk andam
Seorang gadis yang sedang jatuh cinta selalu mendatangi perjaka.

~ DARAH ~

Telah menjadi darah daging
Sulit mengubah sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan.
Hutang darah dibayar darah, hutang nyawa dibayar nyawa
Kebajikan akan dibalas kebajikan, sedangkan kejahatan akan dibalas pula oleh kejahatan.
Berdarah biru
Keturunan bangsawan.
Minta darah kepada dabung
Meminta pertolongan kepada orang yang tidak mampu menolong.
Menakik darah di alu
Melakukan pekerjaan yang sia-sia.

~ DATANG ~              

Datang tampak muka, pergi tampak punggung
Ketika dating tunjukkanlah kelakuan yang baik, begitu pula pada saat pergi.

~ DATAR ~

Jatuh pada datar
Datangnya musibah tidak akan dapat dihindari.
Datar bagai lantai papan, licin bagai dinding cermin
Seorang gadis yang berwajah cantik dan berkelakuan baik ; keputusan yang adil.

~ DAUN ~

Bagai daun di makan ulat
Orang yang mempunyai suatu penyakit.
Bersembunyi di balik daun sehelai
Berusaha menutupi perbuatan jahatnya yang sudah diketahui banyak orang.
Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke pangkal        
Meninggalkan perbuatan jahat.

~ DAYUNG ~

Sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui
Sekali bertindak dua pekerjaan dapat diselesaikan.
Minta dedak kepada orang mengubik
Meminta bantuan kepada orang yang tidak mampu.

~ DELIMA ~

Merekah diri bagai delima
Menceritakan rahasia keluarga kepada orang lain.
Bagai mirah delima mukanya
Gadis yang berwajah cantik ; gadis yang wajahnya kemerah-merahan.

~ DIAM ~             

Diam di Bandar tak meniru, diam di laut asin tidak
Seorang pemalas yang tidak mau berusaha tetapi selalu mengaharapkan keberhasilan.
Tak ada meriam, baiklah diam
Kebenaran akan dapat menyangkal segala tuduhan.
Diam ubi lagi kental, diam ubi lagi sentil
Diamnya orang pandai untuk berfikir, sedangkan diamnya orang bodoh hanya untuk menghayal.

~ DINDING ~

Kain peninding miang, uang peninding malu
Uang dapat mengalahkan apa saja.

~ DIIRIS ~

Bagai diiris dengan sembilu
Kata-kata seseorang yang sangat menyakitkan.

~ DUA ~

Karam berdua, basah seorang
Suatu keputusan yang tidak adil.

~ DUDUK ~           

Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
Dua orang sahabat yang berkedudukan sama ; Orang kaya yang tidak sombong.
Bagai duduk di atas bara
Orang yang sedang kebingungan.

~ DULANG ~

Bagai dulang dengan tudung saji
Suami istri yang tampak serasi.
Lain dulang lain kaki, lain orang lain hati     
Setiap orang memilikinpendapat yang berbeda-beda.

~ DUNIA ~

Dunia selebar daun kelor
Seseorang yang tidak mempunyain wawasan dan pengetahuan.

~ DURI ~

Bagai duri dalam daging
Kata-kata yang menusuk perasaan

~ DURIAN ~

Mendapat durian runtuh
Mendapatkan keuntungan yang sama sekali tak terduga.

~ EKOR ~

Tidak bisa dipegang ekornya
Orang yang tidak dapat dipercaya.

~ ELANG ~         

Seperti elang meyongsong angin
Orang bijak yang menyelesaikan persoalan.
Sepantun elang dengan ayam, lambat laun disambar jua
Laki-laki dan perempuan hendaknya tidak bergaul secara bebas.

~ ELOK ~

Elok bahasa akan bekal hisup, elok budi akan bekal mati
Perbuatan baik akan selalu dikenang orang, meskipun dia sudah meninggal.
Bagai emak mandul baharu beranak
Orang sedang mendapatka kebahagiaan.

~ EMAS ~

Seperti emas baru disepuh
Seorang gadis yang wajahnya cantik sekali.
Emas disangka Loyang
Orang yang baik hatinya disangka orang yang jahat ; orang pandai yang disangkah bodoh karena jarang berbicara.
Kalau tidak emas sepiak, kerja dimana boleh jadi
Orang kaya yang pandai selalu berhasil dalam berusaha.

~ EMBACANG ~

Seperti embacang buruk kulit
Orang yang berwajah jelek tetapi hatinya baik.
Menyimpan embacang busuk
Menyembunyikan rahasia yang sudah diketahui orang banyak.

~ EMBUN ~

Bagai embun diujung rambut
Seorang kekasih yang tidak setia.
Bagai embun di atas daun
Orang yang tidak memiliki pendirian tetap.

~ EMPANG ~

Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit
Perselisihan yang sulit untuk didamaikan.

~ EMPEDU ~

Pahit rasa empedu, manis rasa gula
Kegagalan adalah awal dari keberhasilan.

~ ENAU ~

Bagai enau dalam belukar, melepaskan pucuk masing-masing
Orang yang ingin menang sendiri ; orang yang tidak mau mendengar nasehat orang lain.
Mati enau tinggal rimba                                                                                                     
Orang yang jahat, jika telah meninggal tidak akan dikenang orang.

~ ENGGANG ~

Menanti enggang mengeram
Menantikan yang sia-sia.
Enggang lalu jatuh, anak rimba mati ditimpanya
Orang yang baik dituduh berbuat jahat.

~ ESA ~

Esa hilang, dua terbilang
Mengerjakan sesuatu harus dilakukan dengan sungguh-sungguh.






No comments:

Post a Comment