~ CABAI ~
Kecil-kecil cabe rawit.
Meskipun kecil tetap berani ;
meskipun kecil tetapi pandai.
Siapa makan cabai, akan merasa pedas.
Orang yang melakukan kejahatan,
pasti akan merasakan akibatnya.
~ CABIK ~
Mencabik baju di dada.
Menceritakan rahasia keluarga
kepada orang lain.
Mencabik mudah, menjahit susah.
Berbuat kejahatan akan lebih
mudah daripada berbuat kebaikan : mencari musuh lebih muda daripada mencari
seorang sahabat.
~ CACING ~
Cacing hendak menjadi ular
Mengharapkan sesuatu yang tidak
disesuaikan dengan keadaan.
Cacing hendak menelan naga
Rakyat kecil yang ingin melawan
penguasa.
~ CALAK ~
Calak-calak ganti asah, menunggu tukang belum tiba
Cobalah dahulu mengerjakan
pekerjaan itu sendiri, sebelum meminta bantuan pada orang yang lebih pandai.
~ CAMPUR ~
Bercampur maling sekurang-kurangnya jadi pencecak
Pergaulan akan mempengaruhi dan
merubah sifat seseorang.
~ CANDU ~
Seperti orang makan candu, dengan candu sampai mati
Orang yang mempunyai sifat jahat
sulit untuk diperbaiki.
~ CELAKA ~
Tiap-tiap celaka pasti ada gunanya
Setiap musibah pasti ada
hikmahnya.
~ CEMPEDAK ~
Seorang saja makan cempedak, semua kena getahnya
Salah satu anggota keluarga ada
yang berbuat salah, seluruh anggota keluarga ikut menanggung akibatnya.
Mencari cempedak di bawah pohon kelapa
Mengharapkan sesuatu yang tak
mungkin terjadi/sia-sia.
~ CENCANG ~
Cencang berlandasan, lompat bertumpu
Mengerjakan sesuatu akan lebih
muda bila menggunakan peralatan.
Cencang air tidak putus, pancung abu tidak berbekas
Dua orang sahabat karib yang
sulit untuk dipisahkan.
~ CENDAWAN ~
Bagai cendawan di musim hujan
Sesuatu yang penyebarannya cepat
sekali.
Dimana cendawan tumbuh, disitu tembilang terentak
Dimana masalah itu timbul,
disitulah penyelesaiannya.
~ CEPAT ~
Cepat tangan terjembakan, cepat kaki terlangkahkan, cepat mulut
terkatakan
Orang yang lamban dalam segala
hal akan mencelakakan dirinya sendiri.
~ CERAI ~
Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh
Bila kita bersatu maka segala
masalah akan mudah untuk diselesaikan.
Bercerai tidak bertalak
Orang yang telah melakukan
hubungan suami istri sebelum menikah.
~ CERDIK ~
Siapa cerdik naik tinggi, siapa calak menang terhitung
Orang yang pandai berbicara untuk
menutupi kesalahannya, sehingga orang lain akan percaya bahwa ia benar.
Cerdik bagai ekor kerbau
Orang yang sangat bodoh, sehingga
selalu menyusahkan keluarganya.
~ CERMIN ~
Kilat cermin sudah di muka, kilat beliung sudah di kaki
Niat jahat yang sudah diketahui
masyarakat.
Jangan bercermin di air keruh
Janganlah member contoh yang
buruk kepada orang yang bodoh.
~ CINCIN ~
Seperti cincin dengan permata
Sepasang suami istri yang serasi
dan harmonis.
Cincin emas takkan tampan bersama kaca
Seorang gadis yang kaya dan
cantik mendapatkan suami yang miskin dan jelek wajahnya.
~ CINTA ~
Pucuk dicinta, ulam pun tiba
Harapan yang telah menjadi
kenyataan.
~ COCOK ~
Bagai kerbau dicocok hidungnya
Orang bodoh akan selalu mengikuti
apa yang diperintahkan oleh orang lain.
~ CUBIT ~
Siapa yang kena cubit, akan merasa pedih
Orang yang bersalah akan terasa kalau
mendapatkan sindiran.
Jangan mencubit kalau tidak mau dicubit
Jangan suka menyakiti hati orang
lain kalau tidak ingin disakiti
~ DADA ~
Membusungkan dada
Orang yang suka menyombongkan
diri.
Merengkuh ke dada
Orang yang ingin mendapatkan
sesuatu yang lebih banyak.
Membelah dada, melihat hati
Berusaha meyakinkan hati
seseorang ; menyatakan kesungguhan.
~ DAGING ~
Sebusuk daging dikincah, dimakan juga, seharum tulang dibuang
Berusaha menghapus aib dalam
keluarga, aib orang lain tak dihiraukan.
~ DAHULU ~
Yang dahulu mendapat, yang kemudian ketinggalan
Keadaan yang lebih baik dibawah
penguasa yang dulu daripada yang sekarang.
Dahulu bajak daripada jawi
Mendahulukan kepentingan orang
banyak daripada kepentingan pribadi.
~ DALAM ~
Dalam laut dapat diduga, dalam hati tak dapat diterka
Sulit untuk menebak isi hati
seseorang.
Dalam sudah keajukan, dangkal sudah keseberangan
Sudah mengetahui maksud seseorang
sebelum dia mengatakannya.
~ DARA ~
Bagai anak dara sudah berkaki
Seorang gadis yang tidak tahu
malu.
Bagai anak dara mabuk andam
Seorang gadis yang sedang jatuh
cinta selalu mendatangi perjaka.
~ DARAH ~
Telah menjadi darah daging
Sulit mengubah sesuatu yang sudah
menjadi kebiasaan.
Hutang darah dibayar darah, hutang nyawa dibayar nyawa
Kebajikan akan dibalas kebajikan,
sedangkan kejahatan akan dibalas pula oleh kejahatan.
Berdarah biru
Keturunan bangsawan.
Minta darah kepada dabung
Meminta pertolongan kepada orang
yang tidak mampu menolong.
Menakik darah di alu
Melakukan pekerjaan yang sia-sia.
~ DATANG ~
Datang tampak muka, pergi tampak punggung
Ketika dating tunjukkanlah
kelakuan yang baik, begitu pula pada saat pergi.
~ DATAR ~
Jatuh pada datar
Datangnya musibah tidak akan
dapat dihindari.
Datar bagai lantai papan, licin bagai dinding cermin
Seorang gadis yang berwajah
cantik dan berkelakuan baik ; keputusan yang adil.
~ DAUN ~
Bagai daun di makan ulat
Orang yang mempunyai suatu
penyakit.
Bersembunyi di balik daun sehelai
Berusaha menutupi perbuatan
jahatnya yang sudah diketahui banyak orang.
Daunnya jatuh melayang, buahnya jatuh ke
pangkal
Meninggalkan perbuatan jahat.
~ DAYUNG ~
Sekali merengkuh dayung, satu dua pulau terlampaui
Sekali bertindak dua pekerjaan
dapat diselesaikan.
Minta dedak kepada orang mengubik
Meminta bantuan kepada orang yang
tidak mampu.
~ DELIMA ~
Merekah diri bagai delima
Menceritakan rahasia keluarga
kepada orang lain.
Bagai mirah delima mukanya
Gadis yang berwajah cantik ;
gadis yang wajahnya kemerah-merahan.
~ DIAM ~
Diam di Bandar tak meniru, diam di laut asin tidak
Seorang pemalas yang tidak mau
berusaha tetapi selalu mengaharapkan keberhasilan.
Tak ada meriam, baiklah diam
Kebenaran akan dapat menyangkal
segala tuduhan.
Diam ubi lagi kental, diam ubi lagi sentil
Diamnya orang pandai untuk
berfikir, sedangkan diamnya orang bodoh hanya untuk menghayal.
~ DINDING ~
Kain peninding miang, uang peninding malu
Uang dapat mengalahkan apa saja.
~ DIIRIS ~
Bagai diiris dengan sembilu
Kata-kata seseorang yang sangat
menyakitkan.
~ DUA ~
Karam berdua, basah seorang
Suatu keputusan yang tidak adil.
~ DUDUK ~
Duduk sama rendah, berdiri sama tinggi
Dua orang sahabat yang
berkedudukan sama ; Orang kaya yang tidak sombong.
Bagai duduk di atas bara
Orang yang sedang kebingungan.
~ DULANG ~
Bagai dulang dengan tudung saji
Suami istri yang tampak serasi.
Lain dulang lain kaki, lain orang lain hati
Setiap orang memilikinpendapat
yang berbeda-beda.
~ DUNIA ~
Dunia selebar daun kelor
Seseorang yang tidak mempunyain
wawasan dan pengetahuan.
~ DURI ~
Bagai duri dalam daging
Kata-kata yang menusuk perasaan
~ DURIAN ~
Mendapat durian runtuh
Mendapatkan keuntungan yang sama
sekali tak terduga.
~ EKOR ~
Tidak bisa dipegang ekornya
Orang yang tidak dapat dipercaya.
~ ELANG ~
Seperti elang meyongsong angin
Orang bijak yang menyelesaikan persoalan.
Sepantun elang dengan ayam, lambat laun disambar jua
Laki-laki dan perempuan hendaknya
tidak bergaul secara bebas.
~ ELOK ~
Elok bahasa akan bekal hisup, elok budi akan bekal mati
Perbuatan baik akan selalu
dikenang orang, meskipun dia sudah meninggal.
Bagai emak mandul baharu beranak
Orang sedang mendapatka
kebahagiaan.
~ EMAS ~
Seperti emas baru disepuh
Seorang gadis yang wajahnya
cantik sekali.
Emas disangka Loyang
Orang yang baik hatinya disangka
orang yang jahat ; orang pandai yang disangkah bodoh karena jarang berbicara.
Kalau tidak emas sepiak, kerja dimana boleh jadi
Orang kaya yang pandai selalu
berhasil dalam berusaha.
~ EMBACANG ~
Seperti embacang buruk kulit
Orang yang berwajah jelek tetapi
hatinya baik.
Menyimpan embacang busuk
Menyembunyikan rahasia yang sudah
diketahui orang banyak.
~ EMBUN ~
Bagai embun diujung rambut
Seorang kekasih yang tidak setia.
Bagai embun di atas daun
Orang yang tidak memiliki
pendirian tetap.
~ EMPANG ~
Empang sampai ke seberang, dinding sampai ke langit
Perselisihan yang sulit untuk
didamaikan.
~ EMPEDU ~
Pahit rasa empedu, manis rasa gula
Kegagalan adalah awal dari
keberhasilan.
~ ENAU ~
Bagai enau dalam belukar, melepaskan pucuk masing-masing
Orang yang ingin menang sendiri ;
orang yang tidak mau mendengar nasehat orang lain.
Mati enau tinggal rimba
Orang yang jahat, jika telah
meninggal tidak akan dikenang orang.
~ ENGGANG ~
Menanti enggang mengeram
Menantikan yang sia-sia.
Enggang lalu jatuh, anak rimba mati ditimpanya
Orang yang baik dituduh berbuat
jahat.
~ ESA ~
Esa hilang, dua terbilang
Mengerjakan sesuatu harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh.
No comments:
Post a Comment