Tuesday, April 9, 2019

Ilmu Pengetahuan dan Latar Belakangnya, Motif-motif Perkembangan Ilmu Pengetahuan, dan Tugas-tugas Ilmu Pengetahuan.

Adalah penting sekali buat kita semua yang bergerak dalam bidang ilmu pengetahuan mengetahui beberapa konsep dasar ilmu pengetahuan pada umumnya serta perkara-perkara lain yang membayangi semua kegiatan ilmiah dalam bidang kita pada khususnya. Kali ini akan kita bicarakan secara berturut-turut: Motif-motif pokok daripada perkembangan ilmu pengetahuan. Tugas-tugas ilmu pengetahuan. 

Motif-motif Perkembangan Ilmu Pengetahuan.

Perkembangan ilmu pengetahuan tidak dapat dilepaskan dari dua motif pokok yang pada dasarnya berjalin satu sama lain. 
  • Dorongan ingin tahu (curiosity) yang dimiliki oleh semua manusia yang normal.
  • Kegunaan praktis dari pengetahuan yang diperoleh dari perenungan dan penyelidikan-penyelidikan.
Kedua motif ini dalam kenyataannya memang sukar dipisah-pisahkan pula sangat sukar untuk dipastikan mana yang timbul lebih dahulu. Kegunaan dalam praktek hidup acapkali menjadi pendorong yang sangat kuat bagi manusia untuk menjelajahi rimba raya pengetahuan yang belum pernah dikuak sebelumnya. Sebaliknya dorongan ingin tahu dapat menggerakkan manusia untuk selalu menanyakan kekuatan-kekuatan apa yang ada dibalik gejala-gejala alam ini, sehingga kekuatan-kekuatan yang menguasai alam itu dapat diketahui dan dapat digunakan untuk memperbaiki nasib hidup manusia dimasa-masa mendatang, yang jauh maupun yang dekat. Tidaklah mengherankan jika atas dorongan itu orang pergi kepada orang-orang yang dianggap arif bijaksana, tukang-tukang peramal nasib, dukun-dukun, para ahli, dan semacamnya untuk memperoleh pengetahuan tentang nasibnya dimasa depan. Hal semacam ini telah berjalan berpuluh-puluh abad lamanya, sejak dahulu kala sampai sekarang juga.

Sarjana-sarjana ilmu pengetahuan modern mendapatkan panggilan yang tidak berbeda dengan orang-orang arif jaman dahulu. Dorongan yang terdalam daripada usaha mereka adalah bagaimana memperbaiki nasib hidup umat manusia. Dengan cara-cara yang lebih baik mereka berusaha untuk mengerti lebih mendalam dan lebih banyak tentang gejala-gejala alam yang mereka lihat,dan dengan pengertian itu mereka ingin mengadakan ramalan-ramalan tentang gejala-gejala yang masih belum terjadi yang ada sangkut-pautnya dengan nasib hidup manusia. Akhirnya dengan pengertian itu pula mereka ingin menggunakannya untuk mengendalikan kekuatan-kekuatan yang merugikan maupun yang menguntungkan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup bersama. Adalah harapan dari semua sarjana bahwa dengan cara-cara penyelidikan yang lebih sempurna akan dapat di peroleh pengertian-pengertian yang lebih baik,dasar-dasar ramalan yang lebih mantap (reliable),serta cara-cara pengendalian yang lebih efektif.Tugas-tugas ilmu pengetahuan yang akan dibicarakan dibawah ini rupa-rupanya sama sekali tidak menyimpan dari motif-motif yang dialami pada sarjana seperti tersebut diatas.

Tugas-Tugas Ilmu Pengetahuan

Dalam terminologi ilmiah tugas-tugas daripada ilmu pengetahuan dapat di sebutkan sebagai berikut:(1) Tugas Eksplanatif atau tugas menerangkan gejala-gejala alam;(2) Tugas Prediktif atau tugas meramalkan kejadian-kejadian alam dimasa depan, dan (3) Tugas Kontrole atau tugas mengendalikan peristiwa-peristiwa yang bakal datang. Masing-masing dari ketiga tugas itu akan segera di bicarakan.   

Tugas Eksplanatif atau tugas mengadakan Eksplanation. Tujuan pokok dari penyelidikan-penyelidikan ilmiah tidaklah semata-mata untuk melukiskan (mengadakan deskripsi) gejala-gejala, melainkan juga menyediakan keterangan-keterangan tentang gejala itu.

Sarjana-sarjana modern umumnya sama sekali tidak merasa puas dengan memberi nama,menggolong-golongkan,atau mencatat gejala-gejala. Sebab berhenti pada taraf deskripsi itu tidak banyak yang dapat dipetik dari pengetahun tentang gejala itu untuk keperluan-keperluan praktis dimasa depan. Daripada membatasi diri pada observasi-observasi biasa tentang benda jatuh,hujan turun,sungai meluap, wabah menyerang,atau anak-anak membolos, mereka melangkah lebih jauh lagi, yaitu mencari keterangam-keterangan tentang sebab-sebab, kondisi-kondisi, atau alasan-alasan yang menimbulkan kejadian-kejadian itu. Dengan menemukan sebab-sebab,kondisi-kondisi,atau alasan-alasan kejadian itu mereka membayangkan generalisasi yang dapat di terapkan pada atau di buktikan dari kejadian-kejadian yang khusus dari waktu kewaktu. Jadi yang menjadi tujuan utama dalam penyelidikan ilmiah seseorang sarjana bukanlah semata-mata mengadakan deskripsi, melainkan menerangkan,mengadakan explanation tentang gejala-gejala yang timbul di hadapannya.

Tugas prediktif atau tugas mengadakan prediction. Untuk mengadakan prediction atau meramalkan kejadian-kejadian dimasa depan rupa-rupanya keterangan saja tentang peristiwa-peristiwa alam belumlah mencukupi. Adalah sudah baik jika orang dapat menerangkan bahwa jika besi di panaskan akan mengembang. Akan tetapi keterangan ini belumlah merupakan suatu konsep yang cukup tinggi tarafnya sebelum orang dapat menghubungkan berapa besar pengembangannya pada derajat-derajat panas tertentu. Oleh sebab itu di perlukan sekali konsep-konsep yang lebih tinggi tarafnya, yaitu hukum-hukum atau dalil-dalil alam sehingga atas dasar itu semua orang dapat memberikan ramalannya dengan teliti tentang kejadian-kejadian yang makin banyak macam ragamnya. Jadi misalnya, jika sepotong besi yang besarnya sekian dipanaskan sekian derajad Celsius akan mengembang sekian, maka orang dapat meramalkan jika sepotong rel kereta api yang besarnya sekian dipasang pada pagi hari pada suhu sekian akan mengembang sekian pada siang hari yang panasnya sekian derajad C.

Tugas kontrole atau tugas mengadakan control. Ilmu pengetahuan tidak hanya bertugas membeberkan kejadian-kejadian dan menyediakan hukum-hukum atau dalil untuk meramalkan kejadian-kejadian dimasa depan, tetapi juga bertugas mengontrol kejadian-kejadian yang makin banyak jumlahnya. Yang dimaksud dengan mengontrol atau mengendalikan adalah mempermainkan kondisi-kondisi untuk menimbulkan kejadian-kejadian yang diinginkan dan mencegah timbulnya kejadian-kejadian yang tidak diinginkan. Misalnya saja, seorang dokter mengetahui bahwa jika pancreas tidak bekerja maka sekresi insuline dalam badan menjadi terhambat sehingga badan tidak dapat menggunakan karbohidrat sebagaimana mestinya. Jikalau insuline seseorang tidak bekerja dokter dapat meramalkan bahwa orang itu menderita diabetes. Selanjutnya dapatlah ia mengendalikan penyakit diabetes itu dengan mempermainkan (memanipulir) kondisi-kondisi, yaitu memberikan suntikan insuline kedalam badan penderita sehingga penggunaan karbohidrat dalam badan penderita menjadi berjalan sebagaimana mestinya. Oleh karena itu bagi seorang dokter yang baik tidaklah cukup hanya mengetahui bagaimana kerja pancreas, bagaimana hukumnya jika kelenjar itu tidak bekerja, dan penyakit yang timbul karena itu.  Ia harus tahu juga dengan betul apa akibat-akibat lebih lanjut dari penyakit itu dan bagaimana mengontrol kondisi-kondisi yang memungkinkan penyakit yang ditimbulkannya dapat dibatasi dan diatasi. Tugas-tugas itu dalam terminologi kedokteran dikenal sebagai tugas-tugas diagnosa, prognosa, dan therapi.

Tiga jenis tugas ilmu pengetahuan itu berlaku hampir dalam semua bidang, tidak hanya dalam bidang kedokteran. Dalam bidang ekonomi gejala harga telah diterangkan antara lain dari hukum besi "perimbangan penawaran dan permintaan". Dari hukum ini orang dapat meramalkan misalnya jika penawaran sedikit dan permintaan banyak, maka harga akan naik. Dengan memperhebat produksi orang dapat mengontrol meningkatnya harga-harga. Dalam bidang psychologi orang mengetahui bahwa ada hubungan yang searah (korelasi yang positiv) antara kemampuan dan prestasi. Dari ini orang dapat meramalkan bahwa orang yang sedikit kemampuannya tidak akan besar prestasinya. Karena itu pekerjaan-pekerjaan yang meminta prestasi yang besar-besar tidak diserahkan kepada orang-orang yang idiot.

Itulah beberapa contoh dari tugas-tugas masing-masing jenis ilmu pengetahuan dalam bidangnya masing-masing. Hampir semua ilmu pengetahuan terpakai meletakkan sebagai tujuannya yang terakhir pada tugas kontrol. Sungguhpun begitu sampai ketujuan yang terakhir itu bukan pekerjaan yang mudah yang dapat diselesaikan satu malam. Banyak para ahli yang pandai meramalkan, tetapi belum mampu mengontrol gejala. Misalnya saja keadaan cuaca, datangnya bintang-bintang komet, dan penyakit kangker. Meramalkan gejala-gejala itu telah dapat dilakukan dengan sukses yang cukup tinggi. Tetapi mengontrolnya hampir-hampir sama sekali belum dapat dilakukan. Malahan dalam beberapa hal meramalkan saja masih dapat dilakukan, misalnya saja gempa bumi. Sungguhpun begitu pada umumnya ilmu pengetahuan telah memberikan banyak dasar-dasar untuk meramalkan dan mengontrol sehingga manusia makin rindu akan perkembangan yang sepesat-pesatnya daripada ilmu pengetahuan.

Demikianlah semoga bermanfaat

No comments:

Post a Comment