Orientalisme adalah suatu pengetahuan tentang perihal ketimuran yang penting kita ketahui, karena nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya juga terdapat nila-nilai yang negatif. Nilai-nilai yang negatif itu merupakan racun berbisa dalam usaha melumpuhkan Islam dengan paham yang dapat menggoyahkan keimanan kaum muslimin terhadap Al-Qur'an. Rasul, wahyu dan lain-lain.
Para orientalis pada umumnya terdiri dari orang-orang Nasrani dan Yahudi, mempunyai hubungan yang erat dengan missi dan zending Kristen serta penjajah. Mereka selalu merasa tidak senang terhadap Islam dan kaum muslimin, kecuali jika sudah menjadi pengikut mereka. Allah Swt, menjelaskan dalam Al-Qur'an surah Al-Baqarah ayat 120.
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka"
Banyaknya buku-buku ketimuran yang ditulis oleh kaum orientalis terutama sekali mengenai agama Islam yang menyangkut masalah Al-Qur'an, Al-Hadits, Tarekh dan Kebudayaan Islam, Hukum Islam dan lain-lain. Untuk menyelidiki ilmu pengetahuan di atas, bahasa Arab adalah sebagai jembatan utama bagi mereka. Bahasa Arablah yang lebih dahulu mereka pelajari untuk menyingkapkan ilmu-ilmu tersebut kedalam bahasa-bahasa Eropah, seperti bahasa Latin, Inggeris, Perancis, Jerman, Belanda dan lain-lain. Kemampuan mereka mempelajari bahasa Arab sampai mendetail, membuat mereka sanggup menterjemahkan buku-buku yang berbahasa Arab ke dalam bahasa mereka, malahan sanggup pula menulis buku-buku yang berbahasa Arab. Hal ini hendaknya menjadi dorongan pula bagi kita kaum muslimin untuk bersungguh-sungguh mempelajari bahasa Arab. Karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Qur'an dan merupakan kunci untuk memperdalam ilmu pengetahuan agama Islam.
Di samping tujuan positif kaum orientalis mempelajari bahasa Arab, terdapat pula pada mereka tujuan-tujuan negatif. Mereka berusaha hendak merusak bahasa Arab (fushah) itu sendiri dengan jalan menghidup suburkan bahasa 'Amiyah (bahasa sehari-hari yang berbeda lahjah/dealek di antara bangsa-bangsa Arab itu sendiri) baik berupa tulisan maupun lisan. Dengan maksud untuk memecah-belah persatuan umat Islam baik di kalangan bangsa Arab atau bangsa Ajam. Di samping itu pula untuk menjauhkan dan mengaburkan kaum muslimin dari memahami kitab suci Al-Qur'an.
Karena itu dengan mempelajari 'orientalisme' kita dapat bersifat jujur dan objektif dalam menilai kaum orientalis, dan dapat pula mengetahui klasifikasi kaum orientalis dalam usahanya mempelajari Islam dan bahasa Arab.
Selanjutnya untuk memperoleh gambaran yang terarah terhadap isi buku yang berjudul "Orientalisme dan Studi tentang Bahasa Arab" ini, perlu adanya pengertian dan perumusan dari judul tersebut, yaitu:
- Orientalisme terdiri dari kata "Oriental" dan "isme". Oriental artinya timur (kata sifat) dan isme artinya aliran (paham). Jadi "orientalisme" adalah "ajaran dan paham yang bersifat timur"
- Studi berasal dari bahasa Inggeris "to study" artinya: "belajar, mempelajari, menelaah, menyelidiki, memeriksa"
- Bahasa Arab ialah bahasa yang dipergunakan oleh bangsa-bangsa Arab di Timur tengah dan beberapa negara lainnya. "Bahasa Arab merupakan bahasa resmi di Maroko, Al-jazair, Libya, Republik Persatuan Arab, Sudan, Lebanon, Syiria, Yordania, Irak, dan banyak lagi negara di semenanjung Arabia.
Jadi dengan kata lain pengertian judul tersebut adalah suatu paham ketimuran yang bermaksud untuk menyelidiki dan mempelajari tentang bahasa Arab.
Kegiatan Orientalisme dalam sejarah perkembangannya, ialah melakukan penelitian, khususnya penelitian terhadap ilmu pengetahuan Islam dan Timur. Sedang klasifikasi tujuan penelitiannya adalah sebagai berikut:
- Ada yang bertujuan untuk ilmu pengetahuan semata-mata.
- Ada yang bertujuan untuk ilmu pengetahuan, tapi karena kekurangan penyelidikan dan kekeliruannya sehingga menimbulkan kesalahan-kesalahan yang merugikan Islam.
- Ada yang bertujuan untuk melumpuhkan Islam.
Usaha-usaha yang mereka lakukan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
- Mempelajari bahasa-bahasa Timur, khususnya bahasa Arab dan kesusasteraannya.
- Menterjemahkan buku-buku dari bahasa Arab ke bahasa Eropah, seperti bahasa Latin, Inggeris, Perancis, Jerman, Belanda dan lain-lain.
Jadi pokok masalah yang dapat dirumuskan dalam pembahasan kali ini adalah:
- Apakah usaha-usaha kaum Orientalis dalam mempelajari bahasa Arab untuk menyelidiki dan mempelajari agama Islam itu benar-benar bertujuan ilmu pengetahuan semata-mata.
- Sampai berapa jauh kerja sama kaum orientalis dengan missi dan zending Kristen serta penjajah dalam usaha ini ?.
- Langkah-langkah apa yang mereka lakukan dalam usaha mencapai tujuan mereka, terutama dalam mempelajari bahasa Arab.
Maka bertitik tolak dari pokok-pokok masalah tersebut, kita akan dapat menemui jawaban dalam tulisan ini melalui pembahasan atau tulisan selanjutnya sehingga samapai pada kesimpulannya. Demikian semoga dapat bermanfaat, mohon maaf atas segala kekurangannya.
No comments:
Post a Comment